Bogor (Inmas) --- Penghulu merupakan gelar kehormatan strategis. Pada masa lalu, penghulu adalah sebutan secara kultural dari masyarakat bagi orang yang mengesahkan perkawinan. Hari ini, penghulu memiliki kedudukan yang jelas di mata hukum karena telah menjadi jabatan fungsional.

Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab, pada kegiatan Pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu, yang diadakan selama tiga hari sejak 25 - 27 April 2018. 

“Penghulu adalah jabatan fungsional yang bergengsi. Penghulu menjadi salah satu dari dua jabatan fungsional rumpun keagamaan, selain penyuluh agama,” kata Saiful Mujab, Rabu (25/04) di hadapan para penghulu se-DKI Jakarta.

Pada kegiatan yang digagas oleh Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta tersebut, Kakanwil mengingatkan agar para penghulu melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

Menurut Kakanwil, pemerintah pada saat ini amat memperhatikan jabatan fungsional penghulu. Tidak hanya memberikan tunjangan profesi bagi penghulu, saat ini pemerintah pun telah memperhitungkan transport yang akan diperoleh bagi para penghulu bila melakukan pelayanan pencatatan nikah di luar kantor.

Hal ini menurutnya adalah bentuk penghargaan dari pemerintah. “Karena jabatan penghulu tidak sembarangan. Membutuhkan kompetensi khusus,” tambah Kakanwil.

Tak hanya itu, Kakanwil pun menjelaskan bahwa sebagai jabatan fungsional penghulu memiliki jenjang jabatan dan uraian kerja yang jelas. Mulai dari penghulu pertama, penghulu muda, hingga penghulu pertama. “Tugas yang dibebankan kepada penghulu memiliki nilai yang dapat dihitung untuk kenaikan angka kredit pada jenjang jabatannya,” jelas Kakanwil.

Untuk itu Kakanwil mendorong para penghulu untuk terus meningkatkan  profesionalitas serta performa kepenghuluan. “Saya harap agar penghulu terus meningkatkan layanan, mengubah paradigma serta menjadi sosok penghulu yang berkhidmat dan dekat dengan umat,” pesan Kakanwil./s.regar/ilm/ilm