Berita

KaKanwil Kunjungi MAN 21 Dalam Rangka Monitoring Evaluasi UAMBN

Senin, 18 Maret 2019
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) --- Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) adalah bentuk alat ukur keberhasilan Madrasah, karena ini adalah ujian yang berbasis Madrasah. Anak didik yang mendapatkan nilai 80 berkesempatan masuk di Perguruan Tinggi Islam tanpa tes. Hal ini sesuai dengan kebijakan Kemenag Pusat dalam memberikan porsi prestasi yang hebat pada UAMBN.

“UAMBN sebagai acuan atau pintu gerbang bagi anak didik Madrasah yang ingin melanjutkan di Perguruan Tinggi Islam. Jika hasil UAMBN tersebut bagus itu tandanya sudah ada peluang untuk masuk ke Perguruan Tinggi Islam," ujar KaKanwil saat mengunjungi MAN 21 dalam rangka Monitoring Evaluasi Hari Terakhir Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN), Jumat (15/03)

KaKanwil juga berharap adanya pelayanan secara online melalui suatu sistem aplikasi, sehingga orang tua dapat dengan mudah mengetahui dan memantau keberadaan anaknya disekolah, "Saya harap ada aplikasi online untuk orang tua sehingga mempermudah pemantauan anaknya, apakah hari ini masuk atau tidak," Lanjut Saiful

Tak hanya sistem aplikasi, Saiful juga berharap lingkungan di sekolah itu harus sehat, "Ruang kelas itu harus memenuhi kriteria lingkungan yang sehat, termaksud kantin. Makanan yang dijual di kantin harus terselektif tidak boleh sembarangan," Ujarnya

KaKanwil menyarankan pihak sekolah untuk bekerjasama dengan BPJPH, sehingga makanan yang di jual di kantin sudah mendapatkan label halal. Itu adalah salah satu cara untuk menjadikan lingkungan sekolah yang sehat. 

Kegiatan UAMBN MAN 21 di ikuti sebanyak 167 siswa, Ketua Panitia Kepala Madrasah Samsurial, Pengawas sebanyak 6 orang dari MAN 5, 4 orang dan 1 orang dari MA Al Wathoniyah 14, serta 1 orang dari MA Syawarifiyyah.

Terkait