Bogor (Inmas) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab menyampaikan bahwa ada dua hal yang sangat dasar di dalam mengembangkan pendidikan yang berbasis Diniyah, untuk mendorong agar potret Madrasah di DKI Jakarta menjadi lebih baik dan menjadi suplemen pendidikan yang bisa mengangkat derajat martabat pada akhlak mulia pada generasi muda.
Pertama, perlu adanya sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas, dimana pendidikan diniyah takmiliyah powernya ada di tenaga pendidikan. Dan ini perlu adanya pemetaan sdm di wilayah kota masing – masing.
“ Diniyah takmiliyah akan bersaing dengan tpq maupun sekolah yang lain dan bersaing dengan waktu,” ujarnya saat membuka kegiatan penyusunan kisi – kisi dan soal Ujian Nasional Madrasah, dengan mengusung tema kita tingkatkan lulusan Diniyah Takmiliyah.
“ Dan perlunya power sdm yang terus digali,” tambahnya. Selasa (19/03).
Mengenai SDM yang berkualitas dalam memahami regulasi, Kakanwil menambahkan agar para guru diniyah takmiliyah juga membuka diri terkait dengan informasi kekinian dalam menghadapi anak didik. Dan bagaimana membuat orang tua dapat tertarik hatinya kepada madrasah diniyah takmiliyah.
“ Ini perlunya jejaring pendekatan pada orang tua dan para tokoh, agar keberadaan diniyah benar - benar kokoh dan memberikan sinergi yang positif,” imbuhnya.
Kedua, perlunya penataan terkait sarana identitas. Ini yang harus kita kembangkan dan berani tampil madrasah diniyah takmiliyah dengan sarana identitas.
“ Jadinya seorang guru Diniyah harus mempunyai kharisma sendiri walaupun pakai sarung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Saiful juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini sedang mendorong 3 mantra. Pertama, modernisasi beragama. Ini harus benar -benar kita kawal di era tantangan ekstrim ini.
“Dimana kita harus kita dorong agar anak - anak memahami tentang agama dan tidak gagal paham,” ujarnya.
Kedua, Kebersamaan umat. Dimana keluarga besar Kementerian Agama agar berada ditengah masyarakat dalam memberikan kedamaian dan kenyamanan.
“ Mari kita berada di tengah - tengah masyarakat dan jauhkan dari berita hoax atau berita bohong,” kata Kakanwil.
Ketiga, Integrasi Data. Dimana pendidikan madrasah diniyah takmiliyah mempunyai data yang valid, apalagi berbasis anggaran.
“ Sehingga integrasi data ini adalah hal yang sangat penting,” tegas Saiful dihadapan 35 peserta penyusunan kisi kisi dan soal UAM di Bogor.