Jakarta (Humas) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kegiatan bimbingan teknis literasi zakat dan wakaf yang diinisiasi oleh Bidang Penais Zawa dengan mengusung tema, zakat dan wakaf membangun ekonomi umat.
“Hal ini penting dilaksanakan, guna menciptakan atmosfir dalam membuat kebijakan terkait regulasi zakat wakaf. Dan sebagai bahan analisis seseorang atau kelompok dalam melakukan atau mengeluarkan zakat wakaf,” ujar Cecep Khairul Anwar di Jakarta, Senin (20/03).
Kakanwil berharap, literasi zakat dan wakaf tidak hanya berbentuk narasi atau bentuk kertas, tetapi yang paling utama bagaimana mengoptimaliksasikan zakat wakaf melalui Meet The People.
“Saya berharap, bagian zakat wakaf dapat melakukan diskusi dengan pelaku UMKM untuk melakukan edukasi dan pemahaman terkait literasi zakat,” harap Kakanwil.
“Dan kita bisa sampaikan ke UMKM bahwa zakat bisa pengurang dari pajak, dan menjadi pilihan cerdas dunia dan akhirat,” tambahnya.
Terkait Penandatangan MOU antara Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta dengan Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta, Kakanwil mengungkapkan, ini hal yang sangat penting untuk bagaimana kita bekerja sesuai dengan regulasi dan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia.
“Dengan memahami terkait literasi zakat dan wakaf, DKI Jakarta akan semakin sejahtera,” ungkap Kakanwil.
Kakanwil juga mengingatkan terkait Undang – Undang Nomor 33 tahun 2014 terkait jaminan produk halal, dimana 17 Oktober 2024 seluruh produk di Indonesia harus bersertifikasi halal.
“Sehingga ini menjadi momen bagi penyelenggara zakat wakaf untuk mengkomunikasikan kepada pelaku usaha,” pungkasnya.
Selanjutnya, Kepala Kanwil Kementerian Agama didampingi Kepala Bidang Penais Zawa, Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta menabur rebana tanda pembukaan kegiatan bimbingan teknis literasi zakat dan wakaf.