Berita

Kakankemenag Jakarta Utara: Ibadah Haji Sebagai Teater Spiritual untuk Menggapai Haji Mabrur

blog

Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] — Ibadah haji tak ubahnya sebuah teater spiritual, yang di dalamnya terdapat seorang sutradara, pemeran utama, tokoh antagonis, alur cerita, lokasi, dan simbol-simbol yang mendalam. Hal ini disampaikan oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, dalam acara Bimbingan Manasik Haji Massal Kedua 1446 H/2025 M, yang bertema "Menggapai Haji Mabrur: Meraih Kesempurnaan Spiritual dalam Ibadah Haji" yang digelar di Jakarta Islamic Centre, pada Ahad, (27/04/2025).

 

Dalam acara tersebut, Mawardi menjelaskan bahwa ibadah haji adalah pertunjukan spiritual yang menggambarkan penciptaan, keesaan, ideologi Islam, dan ummah. Ibadah ini, menurutnya, merupakan sebuah teater spiritual yang menggambarkan perjalanan manusia menuju Allah dengan mengikuti jejak para nabi, seperti Adam AS, Ibrahim AS, dan Siti Hajar.

 

Ibadah Haji sebagai Teater Spiritual​​​​​​​

​​​​​​​
Mawardi mengibaratkan ibadah haji sebagai teater dengan Allah SWT sebagai sutradara yang mengatur jalannya ibadah, sementara jamaah haji adalah pemeran utama yang harus mengikuti arahan sang sutradara untuk mencapai tujuan yang mulia. "Sutradara ibadah haji adalah Allah SWT, yang mengatur peran kehidupan kita selama berhaji. Adapun pemeran utamanya adalah diri kita sendiri yang harus mengikuti apa yang diinginkan oleh sang Sutradara," ujar Mawardi.

 

Lebih lanjut, Mawardi menjelaskan bahwa sebagai pemeran utama dalam teater ini, jamaah haji harus mengindahkan petunjuk-petunjuk yang diberikan agar ibadah yang dijalani dapat berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan kehendak Allah. "Seperti dalam sebuah teater, mengikuti arahan sutradara adalah kelaziman agar peran kita dapat mengantarkan kita pada penghargaan yang lebih tinggi, yaitu Haji Mabrur," tambahnya.

 

Alur Cerita dan Simbolisme dalam Ibadah Haji

​​​​​​​
Mawardi juga mengungkapkan bahwa alur cerita dalam ibadah haji menggambarkan perjalanan hidup manusia pertama, Nabi Adam AS, dan Nabi Ibrahim AS, yang dikenal sebagai 'Singa Padang Tauhid'. Lokasi-lokasi penting yang menjadi bagian dari pertunjukan spiritual ini adalah Masjidil Haram, Muzdalifah, Arafah, Padang Masyar, dan Mina.

 

Simbol-simbol yang mendukung teater spiritual ini antara lain adalah Ka'bah, Shafa dan Marwah, serta beberapa ritual seperti ihram dan taqshir (mencukur sebagian rambut kepala). Semua simbol ini mengingatkan jamaah akan perjuangan para nabi dalam menjalankan perintah Allah dan menjadi bagian dari ritual yang akan membawa jamaah pada kesempurnaan spiritual.

 

Bimbingan Manasik Haji yang Memudahkan Jamaah
Mawardi juga menekankan bahwa meskipun manasik haji mencakup berbagai pengetahuan fiqh dan teknis yang bisa terasa rumit, namun sesungguhnya semua ini dapat dijalankan dengan mudah jika dilaksanakan dengan niat yang tulus dan mengikuti arahan para pembimbing. "Asalkan hati kita mau menerima bimbingan para pembimbing ibadah dan petugas lainnya, insya Allah semuanya akan menjadi mudah," ungkap Mawardi.

 

Kehadiran Pihak Terkait dalam Kegiatan

​​​​​​​
Acara manasik haji massal ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, di antaranya Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Adib, anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo (Pasha 'Ungu'), Kabid PHU, Sugito, Kasi PHU, Rizhy Firmansyah, serta praktisi haji, Maman Firmansyah. Ribuan jamaah haji dari Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu juga turut hadir dalam kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan mereka sebelum berangkat ke tanah suci.

 

Dengan bimbingan yang telah diberikan, Mawardi berharap para calon jamaah haji dapat meraih haji mabrur, mencapai kesempurnaan dalam ibadah, serta kembali dengan hati yang bersih dan penuh berkah.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor