Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta menggelar ajang Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2024 dengan kolaborasi dengan Bank Indonesia pada Event Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024. Ajang yang digelar untuk ketiga kalinya ini menjadi bukti komitmen pengembangan prestasi siswa madrasah di ibukota.
"Kegiatan Jakarta Madrasah Competition selalu mendapatkan tempat di Bank Indonesia dan tahun ini merupakan kerja sama yang ketiga kalinya," ujar Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib dalam sambutannya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (1/11).
Kompetisi yang telah berlangsung sejak awal Oktober 2024 ini diikuti oleh 2.614 peserta dari berbagai madrasah negeri dan swasta di Jakarta. Ajang ini mencakup berbagai kategori lomba, mulai dari bidang akademik, non-akademik, keagamaan hingga seni.
Khusus untuk tingkat Madrasah Aliyah, kompetisi difokuskan pada bidang sains, keagamaan, dan robotik. Kategori serupa juga digelar untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah.
"Kita akan perkuat lagi kerja sama dalam penyelenggara JMC dan diharapkan ajang ini bisa menjadi ajang nasional yang dimana hostnya tetap Jakarta tetapi pesertanya bisa diperluas lagi sehingga prestasinya bisa menjadi prestasi nasional," jelasnya.
Kepala Kanwil juga mengungkapkan bahwa madrasah di Jakarta kini menjadi pilihan utama masyarakat ibukota. Hal ini dibuktikan dengan tingginya minat pendaftaran setiap tahun. Sebagai contoh, MAN 21 Jakarta Utara mencatat 95 persen lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri.
"Ini terbukti memang madrasah di Jakarta sudah menjadi tumpuan bagi masyarakat kita. Masyarakat di ibukota ini sudah menjadikan madrasah sebagai alternatif utama," tegasnya.
Untuk meningkatkan kualitas 1.819 madrasah, Kanwil Kemenag DKI Jakarta berencana mengembangkan sistem penjaminan mutu madrasah dengan melibatkan para ahli konsultan dan pegiat pendidikan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong madrasah di Jakarta, baik negeri maupun swasta, menjadi madrasah unggul.
“Jakarta juga telah mempelopori sistem PPDB terkonsentrasi di tingkat provinsi. Ini sangat fundamental karena kepala - kepala madrasah bebannya tidak terlalu berat, sehingga bisa fokus pada peningkatan mutu madrasah," pungkasnya.