Jakarta (Humas MIN 10 Jakarta Timur) -- Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Jakarta melaksanakan Imunisasi Boster HPV. Team Dokter Puskesmas Kelurahan Duren Sawit yang di ketuai oleh Nurhasanah beserta 8 orang rekan lainnya, memberikan imunisasi HPV (Human papilloma virus) kepada khusus peserta didik putri sebanyak 68 orang, terdiri dari kelas VI, 30 orang dan kelas V, 38 orang. Team dokter juga melaksanakan screening kepada peserta didik kelas I sebanyak 72 orang. Rabu (23/10)
“ Vaksin HPV yang wajib diberikan kepada peserta didik perempuan bertujuan untuk mencegah kanker serviks (kanker mulut rahim) yang disebabkan oleh virus tersebut. Di Indonesia HPV merupakan virus pembunuh nomor satu bagi perempuan.” ujar Nurhasanah.
2 hari sebelum pelaksanaan imunisasi, Pembina UKS Darojah memberikan surat edaran kepada peserta didik kelas V dan VI tentang imunisasi HPV. Pembina UKS juga menyediakan formulir persetujuan imunisasi kepada orang tua peserta didik untuk menyetujui anaknya diberikan imunisasi HPV. Setelah formulir persetujuan terkumpul dari 93 siswi ternyata hanya 68 orang yang bersedia untuk di imunisasi.
Imunisasi dilaksanakan pukul 08.30 WIB, Setelah semua perlengkapan disiapkan. Dengan sebelumnya dibuka dan diberikan penjelasan serta arahan oleh kepala MIN 10 Jakarta Yayat Aris Hidayat tentang “Seputar manfaat imunisasi bagi kesehatan tubuh dan imunisasi HPV yang berguna bukan saja untuk saat ini, tetapi untuk masa yang akan datang. “ujar beliau.
”Jika ada siswi yang sedang demam, agar menunda pelaksanaan imunisasi sampai suhu tubuhnya memungkinkan.” tambah ketua tim Dokter Puskesmas kelurahan Duren Sawit.
Sambil menunggu giliran panggilan masuk keruang UKS untuk disuntik, mereka bercengkerama. Dengan berbagai ekspresi wajah terlihat berbeda-beda antara siswi yang satu dengan siswi yang lainnya. Mereka melihat temannya yang dipanggil terlebih dahulu menahan rasa sakit masuknya jarum suntik ke lengan kirinya.
“Sakitnya sedikit kok, seperti digigit semut ! ” ujar Adeva siswi kelas VIA usai disuntik. “ Saya sih hampir pingsan, habisnya takut lihat jarum suntik, tapi untung ada ibu guru yang mendampingi, jadi aku kuat deh,“ kata ananda./abd/fh