Berita

GTK MIN 17 Kepulauan Seribu Jalani Skrining Kesehatan Dari Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan

blog

GTK MIN 17 Kepulauan Seribu Jalani Skrining Hipertensi dan Diabetes oleh Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan (14/11/2024)

 

Pulau Tidung, Jakarta, (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu mengikuti kegiatan skrining kesehatan untuk mendeteksi hipertensi dan diabetes melitus (HTDM) yang diadakan oleh Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan. Skrining ini dilakukan sebagai bagian dari upaya kesehatan preventif di lingkungan sekolah, pada Kamis (14/11/2024).

Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi penyakit hipertensi dan diabetes pada para guru dan staf sekolah, yang rentan terkena risiko kesehatan karena pola hidup atau faktor keturunan.

Kepala Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan dr. Ika Reny Retnowati menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang fokus pada pencegahan. Menurutnya, deteksi dini terhadap penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes sangat penting, terutama di kalangan tenaga pendidik yang memiliki peran krusial dalam pendidikan anak-anak.

Mengapa skrining ini penting? Hipertensi dan diabetes sering kali disebut sebagai "silent killers" karena gejalanya yang cenderung tidak terlihat pada tahap awal. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para GTK dapat lebih mengetahui kondisi kesehatan mereka dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.

Proses skrining yang berlangsung di sekolah ini meliputi pengecekan tekanan darah, asam urat dan tes gula darah. Tenaga medis dari Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan memberikan layanan lengkap, termasuk konsultasi singkat mengenai hasil pemeriksaan dan saran-saran kesehatan yang relevan. Para GTK pun tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian tes.

Hasil skrining nantinya akan dijadikan bahan evaluasi kesehatan GTK, sehingga pihak sekolah dan puskesmas dapat bekerja sama untuk memantau dan memastikan kesehatan para pendidik tetap terjaga. Jika ada GTK yang terdeteksi berisiko tinggi, maka akan diberikan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kepulauan Seribu untuk melaksanakan program serupa. Dengan demikian, kesehatan para pendidik tetap terjaga, sehingga mereka dapat berkontribusi secara optimal dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa. (Jhd)

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor