Jakarta (Humas MTsN 3 Jakarta) — Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai babak final Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 bidang Robotic Battle yang digelar di ruang 505 JIExpo Convention Centre and Theatre, Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Sorak sorai penonton berpadu dengan teriakan penyemangat dari para peserta yang beradu kemampuan dalam mengendalikan robot masing-masing.
Sebanyak 25 Madrasah Aliyah Negeri se-DKI Jakarta berpartisipasi dalam final Robotic Battle. Setiap tim menampilkan strategi, kecepatan, dan kecerdasan dalam menggerakkan robot untuk menyelesaikan misi yang telah ditetapkan. Suasana kompetisi berlangsung tegang namun antusias, menggambarkan semangat siswa madrasah yang tak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga berdaya saing di bidang teknologi modern.
Penanggung jawab lomba Robotic Battle, Anang Setiawan, mengapresiasi kreativitas dan kemampuan teknis para peserta. “Saya sangat bangga melihat kemampuan siswa madrasah di bidang teknologi. Mereka mampu merakit, memprogram, dan mengendalikan robot dengan baik. Ini bukti bahwa madrasah punya potensi besar untuk bersaing di dunia sains dan teknologi, bahkan di tingkat global,” ujarnya.
Dalam pertandingan yang berlangsung ketat, tim MAN 11 Jakarta menampilkan performa solid melawan MAN 15 Jakarta di babak pertama. Salah satu anggota tim MAN 11, Fadhil, menyebutkan bahwa dinamika pertandingan sangat menantang. “Strategi bisa berubah di tengah jalan karena robot lawan sering melakukan hal tak terduga. Tantangannya adalah berpikir cepat dan menyesuaikan strategi,” katanya.
Peserta dari MAN 4 Jakarta, Fadhlan, menambahkan pentingnya kerja sama tim dan perencanaan strategi. “Kami menyiapkan dua robot dengan fungsi berbeda, satu mengumpulkan balok, satu lagi menjaga agar balok tidak diambil lawan. Jadi koordinasi tim sangat penting,” jelasnya sambil memperlihatkan robot karyanya.
Lomba Robotic Battle menjadi ajang edukatif yang menumbuhkan semangat inovasi, disiplin, dan sportivitas di kalangan siswa madrasah. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga kolaborasi dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.
Menutup kegiatan, Anang Setiawan berharap kompetisi serupa terus dikembangkan. “Kita ingin memberi ruang bagi siswa madrasah untuk menunjukkan kemampuan mereka di bidang teknologi dan inovasi. Dari ajang seperti ini, semoga lahir generasi madrasah yang cerdas, kreatif, dan siap bersaing di era digital,” pungkasnya.