Jakarta (Kemenag) --- Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, Eny Retno Yaqut memberikan arahan kepada jajaran pengurus dan anggota DWP Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi perempuan yang cerdas dan berdaya.
Eny menyebut, ketika perempuan mau mencerdaskan diri, maka ia akan menjadi lebih berdaya dalam berbagai aspek kehidupan. Menurutnya, untuk menjadi perempuan yang cerdas dan berdaya, ada lima hal yang perlu diperhatikan.
"Pertama, melatih kecerdasan emosional dengan memahami perasaan diri sendiri dan menghadapi masalah secara bijak. Kedua, mengasah kecerdasan spiritual melalui kegiatan rutin seperti tahajud dan mengaji. Ketiga, disiplin dalam belajar hal-hal baru agar tidak cepat bosan dan tua," ujar Eny, Senin (13/5/2024).
"Keempat, menghargai setiap proses yang dijalani dengan melibatkan orang-orang di sekitar, baik dalam urusan personal, keluarga, maupun organisasi. Dan yang terakhir adalah bersemangat melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain," lanjutnya.
Arahan ini Eny sampaikan saat bertemu pengurus dan anggota Dharma Wanita di Aula Jayakarta, Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Turut hadir, Wakil Penasehat DWP Kemenag RI Tanti Kristiani Saiful, Ketua DWP Kemenag RI Hilda Ainissyifa Ramdani, dan Ketua DWP Kemenag DKI Nanung Habibah.
Ketua DWP Kemenag RI Hilda Ainissyifa Ramdani menekankan bahwa tugas pokok DWP adalah memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggotanya, serta melakukan pembinaan mental dan spiritual agar anggotanya menjadi manusia yang bertakwa, berkeperibadian, dan berbudi pekerti luhur.
"Tujuannya adalah agar wanita-wanita di DWP Kemenag tidak tertinggal dan mampu berkontribusi di dunia global serta menjaga harkat martabat Kementerian Agama. DWP juga menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dan meningkatkan kepedulian sosial, seperti program Jumat Berkah," jelas Hilda.
Ketua DWP Kemenag DKI Nanung Habibah menambahkan, peran DWP juga sebagai wadah pembelajaran bagi istri Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat menjadi pendamping yang sukses. Oleh karena itu, diperlukan anggota DWP yang terus meningkatkan kualitas diri, cerdas, berdaya, beretika, dan bahagia disertai loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi.
"Diperlukan SDM DWP yang terus meningkatkan kualitas diri, cerdas, berdaya, beretika, dan rasa bahagia disertai loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi. Sosok ibu Eny sebagai panutan yang merupakan perempuan, sekaligus istri, dan ibu yang cerdas, berdaya, beretika, dan bahagia yang sukses menjalani perannya dalam keluarga dan juga organisasi Dharma Wanita Persatuan," ungkap Nanung.