Jakarta (Humas MIN 14) — Di balik gemerlap podium senam artistik internasional di Shanghai, ada kisah perjuangan dua kakak beradik dari MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif yang luar biasa: Dhabitah Shabira Aisyah Akhmad (kelas 4B) dan Qonita Sabiluna Fatimah Akhmad (kelas 1B). Dalam usia yang masih sangat belia, mereka telah berhasil menorehkan prestasi membanggakan, tidak hanya untuk madrasah, tetapi juga untuk Indonesia.
Langkah kaki mungil mereka mantap melangkah di atas Balance Beam, lantang dan penuh percaya diri di lantai senam (floor), serta penuh ketenangan saat menghadapi tantangan di Vault dan Uneven Bars. Di ajang Shanghai Gymnastics Club Invitational Competition 2025, yang diikuti oleh negara-negara Asia seperti China, Filipina, Thailand, dan Hong Kong, Dhabitah dan Qonita berhasil memborong tujuh medali emas dan dua medali perak.
Dhabitah yang tampil di kategori Women Artistic Gymnastic (WAG) Level 1-A usia 9–12 tahun, menyabet tiga medali emas dari nomor Balance Beam, Floor, dan Vault, serta satu medali perak di Uneven Bars. Sang adik, Qonita, yang bertanding di WAG Level 1-B usia 5–8 tahun, tampil tak kalah memukau dengan empat medali: emas di Balance Beam, Floor, dan Uneven Bars, serta perak di Vault.
Seolah tak puas dengan prestasi di ajang internasional, Qonita kembali menunjukkan konsistensinya dengan membawa pulang medali emas dalam 4th Indonesia Open Gymnastic 2025 yang digelar oleh PERSANI di Jakarta.
Ketika ditemui usai menerima penghargaan, Dhabitah yang ramah dan kalem mengungkapkan kegembiraannya, “Aku senang bisa membanggakan orang tua dan madrasah. Latihan setiap hari memang capek, tapi hasilnya bikin bahagia.”
Sementara Qonita yang masih duduk di bangku kelas 1, menjawab polos namun penuh keyakinan, “Aku suka senam karena seru dan pengen jadi atlet yang sukses.”
Kepala MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif, Ru’yat Ismail, menyambut prestasi dua siswi tersebut dengan penuh rasa syukur dan bangga.
“Prestasi Dhabitah dan Qonita adalah bukti bahwa madrasah juga bisa melahirkan talenta-talenta unggul di bidang olahraga. Ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus mengembangkan potensi mereka,” ucapnya.
Keberhasilan Dhabitah dan Qonita tak hanya mencerminkan bakat dan semangat pantang menyerah, tetapi juga hasil dari dukungan penuh orang tua, guru, dan pelatih yang sabar membimbing mereka setiap hari.
Keluarga besar MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif memberikan apresiasi tinggi kepada keduanya. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia bahwa usia bukan penghalang untuk bermimpi besar, dan bahwa setiap mimpi bisa diraih dengan kerja keras, disiplin, dan keyakinan.