Berita

Dorong Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal, Mawardi Apresiasi Penyelenggaraan Gerakan Nasional RA Membatik

Jumat, 3 Oktober 2025
blog

Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional, sebuah perayaan yang mengingatkan kita akan pentingnya batik sebagai salah satu warisan budaya yang kaya. Batik, yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2009, tidak hanya sekadar kain, tetapi juga simbol identitas dan keanekaragaman budaya Indonesia. Kamis, [2/9/2025].

 

Seiring dengan hal ini, Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PD IGRA) Kota Jakarta Utara mengadakan Gerakan Nasional RA Membatik (Gernasratik) sebagai bentuk dukungan terhadap program PP IGRA Indonesia yang diadakan serentak di seluruh Indonesia pada hari ini. PD IGRA Kota melalui Pimpinan Cabang yang dibersamai oleh seluruh dewan guru RA se-Jakarta Utara memperkenalkan cara membatik kepada seluruh siswa RA di berbagai titik lokasi di setiap kecamatan.

 

Tentu saja, dukungan datang dari Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani. Gernasratik dinilai oleh Kakankemenag merupakan sebuah kegiatan yang sarat dengan manfaat bagi banyak orang khususnya siswa-siswi RA di Kota Jakarta Utara. Kegiatan membatik ini disebut Mawardi adalah sebuah upaya bagi seluruh pengurus RA baik di tingkat nasional, provinsi dan kota hingga kecamatan dalam menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa sejak dini.

 

"Sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara, tentunya sangat mengapresiasi Gernasratik yang akan memberikan warna kepada seluruh RA di Indonesia khususnya di Jakarta Utara," kata Mawardi.

 

Ditambahkan Mawardi, kegiatan membatik ini pun akan membekali para pendidik RA dengan sebuah strategi kreatif, menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak didik dalam memperkenalkan seni membatik. Selain itu, dalam membatik, siswa juga akan dididik dengan berbagai nilai karakter semisal kreatifitas, kesabaran, ketelitian dan kerjasama yang baik.

 

Mawardi berharap, kegiatan semacam ini terus berkelanjutan agar tumbuh pemahaman dari kalangan siswa dan rasa memiliki terhadap warisan leluhur yang sarat dengan filosofis yang sangat kental dengan nilai sejarah serta mampu mengapresiasi budaya bangsa di negeri sendiri.

 

"Semoga gernasratik dapat mendorong terciptanya pembelajaran berbasis budaya lokal di lingkungan RA, sehingga peserta didik tidak hanya belajar secara kognitif, tapi juga belajar secara sosial, emosional, seni dan spiritual," imbuh Kakankemenag.

 

"Terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana, baik dari tingkat kota dan kecamatan, semoga kegiatan yang sarat dengan edukasi ini membawa kebermanfaatan bagi seluruh RA di Jakarta Utara," pungkasnya.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor