Jakarta (Inmas) --- Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) bukan sekedar nama dan tercantum dalam kepengurusan. Tetapi para pengurus harus mengetahui tugas dan fungsi, agar organisasi APRI terus berjalan dan membantu terkait tugas kepenghuluan.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Saiful Mujab saat mengukuhkan 29 Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia Provinsi DKI Jakarta Periode 2020 – 2024.
“APRI ini sebagai jembatan bersama terkait kepenghuluan, khususnya wilayah DKI Jakarta,” ujarnya di Aula Jayakarta.
Kedepannya, KUA menjadi jendela Kementerian Agama terkait pelayanan di tingkat masyarakat.
“Oleh karenanya, tugas KUA bukan terkonsentrasi pada pernikahan saja tetapi segala aspek program kementerian agama seperti haji, zakat atau lainnya.Serta memberikan penjelasan program Kemenag dan menjadi tempat yang nyaman di masyarakat,” ungkapnya.
Dengan adanya APRI, Kakanwil berharap dapat memberikan masukan pada pimpinan tingkat kota dan Kanwil untuk merumuskan program dalam memberikan pelayanan yang terbaik di tingkat Kecamatan.
“Pegawai di KUA juga harus memberikan pelayanan dengan bertutur kata yang baik. Ini tugas yang penting salah satunya,” imbuhnya.
Selain itu, APRI juga harus mempunyai komitmen dalam kode etik kepenghuluan, artinya dari bimbingan sampai selesai harus memegang kode etik.
“Oleh karenananya, ciptakan kua sebagai tempat yang nyaman dalam pelayanan,” jelasnya.
Kakanwil juga minta para penghulu untuk bergerak, baik secara pribadi atau sebagai penghulu untuk memberikan contoh dalam menegakkan protokol kesehatan dimanapun.
“Dan kita mengajak (bagi yang punya jamaah) untuk bersama - sama dalam menegakkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Terkait anggaran, Kakanwil meminta para penghulu untuk memberikan pelayanan yang bersih dan transparan.
“Dengan adanya APRI, diharapkan saling komitmen dan mengingatkan agar menjadi kesatuan yang utuh dalam menciptakan tata kelolaan pemerintah yang bersih dan berwibawa bebas dari korupsi dan kolusi,” harapnya.