Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Kasi Penmad Kankemenag Kota Jakarta Utara, Samsurial memberikan arahan kepada seluruh Operator Madrasah Tsanawiyah dalam acara Sosialisasi Bimbingan Teknis Pelaksanaan ANBK 2025 di MTsN 5 Jakarta pada Selasa, (12/8/2025).
Samsurial membuka kegiatan Bimtek yang bertujuan agar para operator mampu memahami konsep dan tujuan ANBK, menguasai teknis pelaksanaan, serta mampu mengatasi kendala yang mungkin timbul selama proses asesmen. Dengan pemahaman dan keterampilan yang diperoleh dari bimtek, operator diharapkan dapat menyelenggarakan ANBK di madrasah masing-masing dengan lebih baik dan lancar.
Pada kegiatan yang dibersamai oleh Ka. MTsN 5 Jakarta Ahmad Fadilah, Ketua FKMTs, Yayat Rohayatullah, PIC Ujian Madrasah Seksi Penmad, Kukuh Adi Wibowo dan para Kamad MTs lainnya, Samsurial membeberkan beberapa fungsi penting dari seorang operator bagi madrasah.
"Maju mundurnya madrasah memang tergantung peran dari seorang kepala madrasah, namun tulang punggung madrasah adalah para operator," buka Samsurial.
Operator madrasah saat ini, seperti dituturkan oleh Samsurial seharusnya menjadi status kebanggaan madrasah secara beban kerjanya yang strategis. Namun kenyataannya, para operator sebagai tulang punggung lembaga pendidikan, eksistensinya belum terlampau diakui pada level profesi.
"Seolah-olah, ada ya syukur, tidak ada ya, siapa saja boleh berperan sebagai operator. Padahal seiring pesatnya perkembangan teknologi, peran operator sangatlah penting, bukan asal ada," imbuhnya.
Terkait bimbingan teknis pelaksanaan ANBK yang tidak asing dan biasa ditangani oleh para operator, Samsurial menyampaikan alasannya. Menurutnya, segala sesuatu yang berskala nasional yang regulasinya turun secara khusus seperti Asesmen Nasional Berbasis Komputer, mesti diiringi pendampingan dari pihak pimpinan/pembina terkait.
"Bahwa ANBK adalah even sakral, bukan asal buat alias kaleng-kaleng, ada kajian akademisnya, bahkan juknisnya tidak bisa disebut sembarangan," tegas Samsurial.
Kepala Seksi menjelaskan bahwasanya operator tidak hanya berfungsi pada level ujian madrasah saja, namun lebih dari itu, mereka memiliki beberapa fungsi yang sangat mulia antara lain sebagai pengelola administrasi, pengelola akses madrasah kepada publik, dan pengelola aplikasi.
Bahkan katanya, terkadang operator dituntut mampu menyelesaikan tanggung jawab tambahan lainnya seperti memastikan data yang diinput valid dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
menguasai aplikasi dan perangkat pendukung lainnya, memiliki kemampuan analisis data yang baik, memiliki ketelitian dan kecermatan dalam bekerja dan lainnya.
"Sangat aneh jika madrasah mampu memviralkan eksisitensinya dengan sejumlah aplikasi digital tanpa melalui jasa operator," imbuhnya.
"Tanamkan dalam hati bahwa para operator sangat dibutuhkan oleh madrasah, bekerja saja dulu, mengabdi saja dulu nanti pada masanya para operator akan dipedulikan oleh para pimpinan," pungkas Samsurial.