Pulau Pramuka (Humas Kepulauan Seribu) – Tiga Penyuluh Agama Islam Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu Tatang, Istiana Rahma dan Juhaeriyah melaksanakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMA Negeri 69 Jakarta, Pulau Pramuka, pada Selasa, (11/03/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian pesantren kilat yang diselenggarakan di sekolah tersebut dengan mengusung tema “Remaja Qereen Qur’ani”.
Kegiatan BRUS ini bertujuan untuk membekali para remaja dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep diri yang sehat, potensi diri, serta tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Dalam sesi yang berlangsung interaktif, salah satu Penyuluh Agama Islam, Istiana Rahma menyampaikan kepada Tim Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu melalui telepon seluler bahwa remaja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat membangun konsep diri yang positif dan memiliki bekal keterampilan dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Remaja yang memiliki konsep diri yang sehat adalah mereka yang mampu memahami nilai-nilai kebaikan, mengenali potensi diri, serta menyadari kelebihan dan kekurangan mereka sendiri. Dengan konsep diri yang tepat, remaja dapat mengembangkan sisi positif dalam dirinya serta berusaha mengatasi dan menghilangkan sisi negatif,” ungkap Istiana Rahma.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sesi ini merupakan sesi awal dari rangkaian Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang akan membantu siswa memahami diri mereka sendiri secara lebih mendalam. Setelah memahami diri sendiri, peserta diajak berdiskusi untuk menyadari bahwa mereka tengah menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang kompleks.
“Saat ini, remaja dihadapkan pada berbagai problematika yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka, baik sekarang maupun di masa depan. Beberapa di antaranya adalah perilaku seks sebelum menikah, kehamilan yang tidak diinginkan, pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, bullying, serta keterlibatan dalam geng remaja yang berpengaruh negatif,” jelasnya.
Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut tidak bisa dilepaskan dari dampak perkembangan remaja yang meliputi dimensi fisik, emosional-psikologis, serta kehidupan sosial. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan yang tepat agar para remaja dapat menghadapi perubahan ini dengan cara yang lebih sehat dan bijaksana.
“Dengan mengenali diri sendiri secara lebih baik, remaja akan lebih siap dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Mereka bisa membangun ketahanan diri, memiliki prinsip yang kuat, serta menghindari pengaruh buruk yang dapat merusak masa depan mereka,” tambahnya.
Sebagai penutup dalam penyampaiannya, Istiana Rahma menekankan pentingnya pembinaan dan bimbingan bagi remaja agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang kuat secara mental, berakhlak mulia, serta memiliki arah hidup yang jelas.
“Melalui kegiatan BRUS ini, kami berharap para remaja dapat lebih mengenali diri sendiri, memahami potensi yang dimiliki, serta mampu menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih bijak. Remaja yang kuat adalah mereka yang memiliki prinsip yang kokoh, nilai-nilai moral yang baik, serta mampu membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para siswa dan siswi SMAN 69 Jakarta yang hadir. Mereka tampak aktif berdiskusi serta menyampaikan berbagai pertanyaan dan pengalaman terkait dengan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.