Jakarta [inmasJP] – Ketua Pokjaluh KUA Kecamatan Kemayoran, H. Abdullah Mas’ud memimpin pelaksanaan Pengajian Bulanan di Aula KUA Kemayoran, Selasa (20/02). Pengajian yang dilaksanakan setiap hari Selasa minggu kedua setiap bulan itu bagian dari pelaksanaan program Pokjaluh Tahun 2018.
Pengajian bulanan itu diisi dengan khatmul Qur’an, pembacaan sholawat Nabi serta pemberian tausiyah. Tausiyah diberikan secara bergilir oleh para Penyuluh dan Ketua Pokjaluh berkesempatan memberikan tausiyah siang itu. Tausiyah yang menjelaskan manfaat berinfaq disampaikan terkait dengan program Pokjaluh, yaitu Tabung Berkah.
Infaq berasal dari kata anfaqo yang berarti mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Dari terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sungguh Allah menyukai orang yang berbuat baik (Qs Al Baqoroh: 195).
Perumpamaan orang yang menginfaq-kan hartanya di jalan Allah ialah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji. Bagi mereka yang tidak mengiringi apa yang diinfaq-kan dengan sebutan pemberiannya dan tidak menyakiti (perasaan si penerima) maka mereka memperoleh pahala di sisi Allah, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
“Jangan lupa menginfaq-kan yang terbaik dan ikhlas beramal,” jelasnya. Hal ini telah dicontohkan oleh Habil anak Nabi Adam as. Beliau seorang peternak kambing memilih kambingnya yang muda dan gemuk untuk berkurban. Lalu Allah SWT menurunkan api berwarna putih dan dengan izin-Nya api itu membawa kurban Habil.
Riwayat Al Qurtubi menukil dari Sa’id bin Jubair bahwa kambing itu kemudian diangkat ke Surga dan hidup disana hingga diturunkan kembali ke bumi untuk dijadikan tebusan bagi Nabi Ismail as tatkala hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim as. /j15