Jakarta (Humas) --- Peringatan hari Kebangkitan Nasional Ke 114 merupakan bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari Pandemi COVID 19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.
“Ayo Bangkit Bersama,” pekik Kepala Kanwil selaku Pembina Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Cecep Khairul Anwar dihadapan para peserta, Jumat (20/05).
Kakanwil menerangkan, bahwa 20 Mei 1948 Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya Boedi Oetomo sebagai hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia.
“Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa,” ujarnya saat membacakan Sambutan Menteri Kominfo.
Lanjutnya, Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan yang didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908.
“Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain dan sebuah Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan,” jelasnya.
Tujuan didirikan Boedi Oetomo, Kakanwil mengungkapkan untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
“Boedi Oetomo telah melatakkan tiga cita – cita bagi kebangkita nasional, yakni memerdekakan cita – cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia,” terangnya.
“Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah,” lanjutnya.
Tampak mengikuti upacara, Kabag Tata Usaha, Pejabat Administrator, Subkoordinator, Para JFT dan Para JFU secara luring dan daring.