Jakarta (Humas Kemenag Kota Jakarta Timur) — Langit cerah di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta pada Minggu, 17 Agustus 2025, dipenuhi semangat merah putih. Suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia bukan hanya diramaikan dengan upacara, tetapi juga dengan hadirnya kisah inspiratif dari seorang perempuan yang menorehkan prestasi membanggakan.
Ia adalah Aisyah Zulkarnain, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur. Dalam momen penuh makna itu, Aisyah berhasil meraih Juara 1 lomba menulis cerita pendek yang digelar Kanwil Kemenag DKI Jakarta melalui karyanya berjudul “Srikandi Negeri.”
Namun kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi. Bagi Aisyah, keberhasilannya adalah representasi dari perjuangan perempuan Indonesia yang berperan nyata dalam perjalanan bangsa.
“Ini bukan tentang saya, ini tentang peran perempuan Indonesia yang bukan hanya mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi juga untuk bangsa,” ungkap Aisyah dengan rendah hati.
Dalam tulisannya, Aisyah menghadirkan sosok perempuan sebagai Srikandi masa kini—perempuan tangguh yang mengasuh keluarga, mendidik generasi penerus, membangun ekonomi, menghidupkan budaya, hingga menyalakan semangat perubahan melalui gagasan dan karya.
Ia menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan juga kesempatan untuk mewujudkan kesetaraan, keberanian, dan dedikasi. “Setiap perempuan bisa berkarya. Perempuan harus berani dan percaya bahwa dirinya punya peran besar untuk negeri ini, apapun pekerjaannya, perempuan Indonesia itu hebat,” tutur Aisyah.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Kemenag Kota Jakarta Timur. Di tengah kesibukannya sebagai ketua DWP, Aisyah mampu menyalurkan gagasan melalui karya sastra yang memberi pesan mendalam: Indonesia akan semakin kuat jika perempuan diberi ruang untuk bersinar.
Di momentum peringatan HUT RI ke-80, “Srikandi Negeri” hadir bukan hanya sebagai cerita pendek, melainkan juga sebagai refleksi tentang arti kemerdekaan. Bahwa kebebasan sejati adalah ketika setiap warga, termasuk perempuan, memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan mewarnai perjalanan bangsa.