Bekasi (Humas) --- Skill peserta didik pada abad ke 21 harus memiliki 4 C dan 1 D, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication and Digital Skill.

Hal ini disampaikan Direktur GTK Ditjen Pendis, Muhammad Zain saat Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Madrasah Tahun 2021, Kamis (25/03).

“Skill Critical thinking modal utama dalam mendapatkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Dalam skill creativity adanya Thinking outside the box atau biasa disebut berpikir di luar kotak. “Kreatifitas dan inovasi sangat utama dalam segala hal,” jelasnya.

Terkait Collaboration, peserta didik mempunyai kemampuan dan bekerjasama dengan orang lain. “Sekarang tidak ada lagi super men, tetapi yang ada adalah super team,” imbuhnya.

Selanjutnya, peserta didik mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan baik kepada orang lain.

“Dan komunikasi antar budaya sangat penting diperkenalkan sedini mungkin,” ujarnya.

“Dan terakhir peserta didik memiliki kemampuan digital yang bagus,” lanjutnya.

Dalam paparannya, Zain juga mengutip buku Pendidikan yang Berkebudayaan, Histori, Konsepsi dan Aktualisasi Pendidikan Transformatif. Ia menyebutkan terdapat tiga ranah Pendidikan Transformatif.

Pertama, Pendidikan dan Kesetaraan, Equality. Dimana Transformatif pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa. “Keberhasilan pendidikan dapat dilihat pada tingkat literasi suatu bangsa,” imbuhnya.

Kedua, Pendidikan dan kesejahteraan, social welfare. “Seperti ungkapan Prof Thaha Husein, Menteri Pendidikan san Wakaf Mesir, pendidikan laksana udara, yang setiap orang dapat menghirup secara gratis,” jelasnya.

“Oleh karenanya, di Mesir anak sekolah semuanya gratis,” tambahnya.

Dan ketiga, Pendidikan dan Kemajuan bangsa. “Rata – rata hasil uji kompetensi guru secara nasional baru mencapai 53,02 dari angka 55,00,” ungkapnya.

Dalam pantauan humas, para peserta mengikuti dengan seksama dan antusias.