Jakarta, (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penais Zawa) Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Slamet Abadi, menjadi inspektur upacara dalam pelaksanaan Upacara Penghormatan Bendera dan Doa pada Senin, 17 Juni 2025.
Dalam amanatnya, Kabid Penais Zawa mengajak seluruh peserta upacara untuk mensyukuri nikmat Allah SWT karena masih diberi kesempatan untuk mengemban amanah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama. “Patut kita syukuri bahwa di tengah banyaknya masyarakat yang masih mencari pekerjaan, kita masih memiliki tugas mulia yang harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas upacara yang telah bekerja dengan penuh dedikasi serta kepada para ASN yang hadir tepat waktu sebagai bentuk kedisiplinan dan komitmen terhadap tugas.
Selanjutnya, Slamet Abadi menyampaikan beberapa informasi strategis terkait tugas dan fungsi Penais Zawa, khususnya mengenai zakat dan wakaf. Salah satu isu yang disorot adalah minimnya pemahaman masyarakat terkait zakat yang dapat mengurangi pajak penghasilan (PPh). Menurutnya, hanya zakat yang disalurkan melalui lembaga amil zakat resmi dan berizin yang dapat dikurangkan dari pajak.
“Agar seluruh ASN Kementerian Agama untuk dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ungkapnya.
Mengenai wakaf, disampaikan bahwa di wilayah DKI Jakarta terdapat lebih dari 5.000 titik lokasi wakaf yang telah memiliki nadzir dan bersertifikat, namun masih banyak pula yang belum bersertifikat. Beliau menyoroti munculnya konflik terkait tanah wakaf karena kurangnya pemahaman masyarakat bahwa harta wakaf tidak dapat diwariskan. Untuk itu, peran para penyuluh agama sangat penting dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Sesuai dengan SK Dirjen Pendis Nomor 504 Tahun 2022, terdapat 560 penyuluh agama Islam di DKI Jakarta yang menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi tentang wakaf,” tegasnya dihadapan para pejabat struktural, para pembimas, ketua tim kerja, serta seluruh ASN.
Di akhir amanat, Kabid Penais Zawa menyampaikan pesan dengan gaya khas melalui pantun jenaka:
“Ikan sepat, ikan gabus, ikan lele, ikan lohan, lebih cepat lebih bagus, gak usah bertele-tele, berdirinya mana tahan.”