Wajahnya yang polos, senyumnya yang manis, teriakan - teriakan kerasnya di kelas 5 B membuat suasana ramai, bahkan kadangkala kacau balau. Ya di kelasku ada seorang anak perempuan yang mencuri perhatianku.
Kehadirannya sering terlambat, tiada ada beban, santai saja menambah rasa keingintahuanku bertambah tinggi. Ada apa dengan anak ini ? beribu tanya sering hadir aku diam- diam memperhatikannya, melihatnya, mengamatinya dan mencoba memahami karakter anak ini.
Setelah tiga bulan berjalan aku coba gali potensi positif dari anak ini. Teriakan - teriakan emosionalnya coba aku arahkan dengan mendengarkan sholawat Nissa Sabyan diruangan kelas.
Alhamdulillah setiap ruang kelas di Madrasah kami dilengkapi oleh sound system sebagai kebijakan Kepala Madrasah serta didukung oleh Komite .
Perlahan aku amati ternyata semua lagu Nissa Sabyan dia hafal. Dan aku bertambah bangga ternyata anak ini memiliki suara emas yang tidak pernah tergali dari kelas 3, ya aku bersyukur dan berharap anak ini aku bisa bangun karakter positif dari suara yang dimilikinya.
Aku coba komunikasikan pada ibunya bahwa untuk menyalurkan kebiasaan teriaknya anak ini aku sarankan ikut ekstrakurikuler *Publik Speaking* , alhamdulillahirobbil'aalamiin ibundanya mendukung.
Pertama ikut publik speaking berjalan lancar tidak ada kendala, memasuki hari kedua kegiatan mulai timbul masalah. Anak ini marah - marah ketika pulang ke rumah. Esoknya aku dekati kenapa, ada apa? Ya butuh kesabaran yang ekstra untuk membimbingnya. Setelah aku diskusi dengan ibunya barulah mulai ada titik terang ya ternyata Safana cantikku memiliki masalah psikologi yang cukup berat. Sejak ibunya wafat dia dikirim ke Sumatera Barat tinggal bersama bibinya dan neneknya, sedangkan ayahnya di Jakarta, lima tahun kemudian barulah Safana berkumpul kembali dengan ayah dan ibu barunya. Ya ternyata faktor itulah yang membuat perilakunya dalam kacamata saya memiliki masalah.
Di sisi lain ketika dia membaca alquran suara indahnya, dipandu dengan makhorijul huruf serta tajwid yang benar walaupun masih perlu arahan membuat hati ini ingin membangkitkan potensi tilawah Qur'annya.
Ketika datang tawaran dari kelurahan Tengah untuk mengirimkan peserta maka saya memasukkan namanya sebagai peserta dari kelas 5 B.
Alhamdulillah Safanaku meraih juara kedua kategori tilawah tingkat kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.
Hari Rabu, 31 Oktober 2018 adalah saat terindah ketika anak yang begitu trouble maker menjadi anak yang berhasil semoga hari - hari berikutnya Safanaku tumbuh kembang kearah kebaikan yang memberikan keharuman dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Syukurku padaMu ya Allah( Yati Sumiati MIN 13 Jakarta Timur)