Jakarta (Humas Kemenag DKI) – Di tengah dinamika Jakarta sebagai kota metropolitan dengan masyarakat multikultural, para penghulu dituntut meningkatkan kompetensi, terutama dalam penguasaan bahasa asing. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, saat kegiatan Pembinaan Kompetensi SDM Penghulu di Aula Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Senin (14/10/2025).
Kegiatan yang dihadiri puluhan penghulu se-DKI Jakarta ini merupakan respons atas kebutuhan peningkatan kualitas layanan pernikahan di ibu kota yang kian beragam. Tak jarang, pasangan pengantin berasal dari berbagai negara dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda.
"DKI Jakarta adalah kota global. Tidak jarang pengantin berasal dari luar negeri. Karena itu, kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris dan Arab, menjadi kebutuhan mutlak bagi para penghulu," ujar Adib.
Menurutnya, sebagai Aparatur Sipil Negara yang bertugas melayani publik, penghulu harus mampu memberikan pelayanan prima tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, maupun kebangsaan calon pengantin. Profesionalisme dan adaptabilitas menjadi kunci dalam menghadapi tantangan zaman.
Adib juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer pengetahuan teknis, melainkan upaya membangun kesadaran kolektif untuk terus belajar.
"Di era digital, sumber belajar ada di genggaman. Peningkatan kompetensi bahasa bisa dilakukan secara mandiri dengan konsisten," ujarnya.
Peran Strategis Penghulu dalam Kerukunan Beragama
Lebih dari sekadar menikahkan pasangan, Kakanwil mengingatkan bahwa penghulu dan kepala KUA memiliki peran vital dalam menjaga harmoni sosial dan mencegah konflik keagamaan.
"KUA adalah ujung tombak Kementerian Agama. Para penghulu harus peka terhadap potensi konflik di masyarakat dan mampu melakukan deteksi dini agar masalah dapat dicegah sejak awal," tegasnya.
Adib juga menyampaikan arahan Menteri Agama terkait peningkatan keamanan dan kelayakan infrastruktur keagamaan, termasuk kantor KUA, madrasah, dan pondok pesantren. Merujuk pada peristiwa yang terjadi di Sidoarjo, ia menekankan pentingnya memastikan seluruh fasilitas keagamaan aman dan layak pakai.
"Kantor KUA yang rusak harus segera diidentifikasi dan diperbaiki. Keselamatan jamaah dan masyarakat adalah prioritas utama," katanya.
Kakanwil mengingatkan bahwa profesi penghulu adalah amanah mulia yang dihormati masyarakat. "Penghulu adalah sosok yang dirindukan masyarakat. Jaga etika, profesionalisme, dan terus tingkatkan kompetensi. Penghulu yang profesional, fasih, dan percaya diri akan mengangkat citra Kementerian Agama," pungkasnya.
Program Berkelanjutan Sepanjang 2025
Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Robi Fadil Muhammad, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda kelima dari tujuh rangkaian pembinaan penghulu yang dijadwalkan sepanjang tahun 2025.
"Tahun ini kami fokus pada peningkatan kemampuan teknis seperti bahasa isyarat, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Sebagai ibu kota negara dan kota global, kemampuan komunikasi lintas bahasa bukan lagi pilihan, tetapi keharusan," jelas Robi.
Ia menambahkan, program pembinaan ini merupakan komitmen Kanwil Kemenag DKI Jakarta untuk melahirkan penghulu yang profesional, adaptif, dan memiliki daya saing tinggi dalam melayani masyarakat yang semakin dinamis.