Kepulauan Seribu (Humas MTsN 26 Kepulauan Seribu) -- Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, segenap Civitas MTsN 26 Kepulauan Seribu mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Musholah Al-Ikhlas MTsN 26 Kepulauan Seribu, Jumat (12/9/2025).
Dengan mengusung tema "Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri" Kegiatan ini turut dihadiri
Kepala Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), ketua komite, serta siswa-siswi dan Ustad Ahmad, sebagai pentausiyah acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad tersebut.
Mengawali sambutannya, Kepala Madrasah, Maliyatun mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada seluruh tamu undangan atas kehadiran mereka diacara ini.
"Ini suatu kegiatan positif yang mengingatkan kita semua tentang hari lahirnya Rasulullah Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam sebagai panutan bersama. Yang tentunya, sangat kita harapkan bersama syafaatnya (Nabi Muhammad SAW) diakhirat kelak. Maka dari itu, marilah kita ikuti rangkaian acara hari ini dengan penuh kekhusuuan." Ungkap Maliyatun".
Kemudian acara dilanjutkan dengan Pembacaan Barzanji sebagai bentuk pembacaan tentang sejarah Nabi Muhamamd SAW.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah dari Ustad Ahmad. Dalam tausyiahnya, beliau menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh peserta didik meningkatkan akhlakul karimah, dan juga menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sarana bagi warga madrasah untuk merayakan kelahiran Rosul. "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sarana bagi warga madrasah untuk merayakan kelahiran Nabi Agung pembawa pesan Allah SWT, serta meneladani Akhlak Rasulullah SAW," tuturnya.
Dalam tausiahnya, Ahmad mengaitkan keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan tanggung jawab manusia menjaga lingkungan. Ia menegaskan bahwa ekoteologi adalah ajakan untuk melakukan transformasi dalam cara berinteraksi dengan alam, dengan menjadikan nilai kasih sayang sebagai landasan keberagamaan.
“Rasulullah SAW sebagai suri tauladan banyak menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang penuh kasih. Mengayomi, mengasihi, menyayangi, dan merawat adalah esensi yang harus kita terapkan, termasuk dalam memperlakukan alam semesta,” ungkapnya.
Menurut Ahmad, inti dari semua agama adalah cinta yang tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan, tumbuhan, dan seluruh alam semesta. “Sebagai khalifah di muka bumi, manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga, bukan merusak,” terangnya.