Jakarta (Humas MIN 9 Jakarta) – Suasana religius dan penuh kebersamaan menyelimuti MIN 9 Jakarta Selatan pada Jum’at (26/09/2025) saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar sekaligus pembukaan pengajian Majelis Taklim (MT) Nurul Hidayah. Acara ini dihadiri oleh seluruh guru, tenaga kependidikan (GTK), siswa, dan orang tua peserta didik, menciptakan momentum penting untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW serta memperkuat hubungan antarwarga madrasah.
Dengan mengusung tema “Muslim Muslimah yang Religius, Beriman, dan Beradab – Rasulullah sebagai Motivator Utama dalam Membangun Generasi Tangguh dan Mewujudkan Cinta sebagai Ruh Pendidikan”, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya adab sebagai dasar pembentukan generasi Islam yang berkarakter.
Kepala MIN 9 Jakarta Selatan, Nony Priyani, membuka acara dengan penuh semangat. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur acara ini dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan seluruh pihak. Mari kita doakan bersama agar anak-anak kita yang akan berkompetisi di Pramuka, Pasus, Robotik, dan JMC diberikan kelancaran serta prestasi terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite MIN 9 Jakarta Selatan, Dwi Damayanti, juga menyampaikan rasa bangganya. “Saya merasa sangat bahagia melihat kerja sama yang solid antara pihak madrasah dan orang tua. Kebersamaan ini membuat acara kita berjalan dengan meriah dan penuh makna,” ungkapnya.
Kemeriahan semakin terasa dengan penampilan grup Rebana Mother Band dari MT Nurul Hidayah yang beranggotakan para orang tua peserta didik. Latihan rutin mereka setiap Kamis membuahkan penampilan yang memukau dan menghidupkan suasana dengan lantunan shalawat yang indah. Tidak hanya itu, sejumlah siswa juga ikut menampilkan bacaan ayat suci Al-Qur’an, tilawah, serta shalawat, menambah semarak dan kekhusyukan acara.
Puncak acara diisi tausiyah oleh Ustadz Arpan Dadi yang menekankan pentingnya menjaga hati dari sifat tercela. “Ada tiga induk kesalahan manusia yang harus kita jauhi, yaitu sombong, hasad, dan cinta dunia. Sombong adalah sikap angkuh yang disukai setan dan membuat kita merendahkan orang lain. Hasad adalah kurangnya rasa syukur disertai keinginan memiliki nikmat orang lain. Dan cinta dunia membuat kita lupa tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu akhirat,” pesannya.
Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh hadirin untuk memperbaiki diri, memperkaya ilmu, memperkuat iman, serta menjauhi sifat-sifat tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini bukan hanya perayaan, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga madrasah, membangun sinergi antara sekolah dan orang tua, serta menghidupkan tradisi pengajian di lingkungan madrasah. Semoga semangat untuk meneladani ajaran Rasulullah SAW terus terpatri demi kebaikan diri, keluarga, dan masyarakat.