Berita

Lupakan Stereotip! JMC Buktikan Kualitas Pendidikan Madrasah Berimbang!

Sabtu, 27 September 2025
blog

Penampilan Lomba Hadroh

Jakarta, 27 September 2025 (Humas MTsN 4 Jakarta) – Gelaran tahunan Jakarta Madrasah Competition (JMC) lintas jenjang MI, MTs, dan MA yang diselenggarakan Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta tahun ini bukan sekadar ajang unjuk bakat. Lebih dari itu, JMC 2025 menjadi strategi komunikasi publik madrasah untuk menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan modern yang berimbang antara tradisi dan kebutuhan masa depan.

 

Beragam kategori lomba seni digelar, mulai dari Solo Vokal di tingkat dasar hingga Story Telling, Hikayah Arabiyah, Baca Puisi, dan Hadroh di tingkat lanjut. Keberagaman ini secara efektif menepis stereotip kuno sekaligus menunjukkan keseriusan madrasah dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21.

 

Rangkaian lomba dirancang membentuk alur pendidikan yang mulus. Di tingkat MI dan MTs, fokus pada Solo Vokal menegaskan bahwa madrasah memberi ruang sejak dini bagi siswa mengasah soft skill seperti keberanian berekspresi dan kepercayaan diri.

 

Transisi ke Hadroh di MTs dan MA semakin memperkuat citra madrasah sebagai pelestari tradisi Islami yang adaptif. Penampilan Hadroh yang enerjik dan terorganisir menjadi bukti bahwa seni Islami tak bertentangan dengan modernitas, justru memperkaya identitas.

 

Puncak strategi branding terlihat pada kategori tingkat MA, yaitu Story Telling dan Hikayah Arabiyah. Kedua cabang ini menegaskan komitmen madrasah terhadap penguasaan multibahasa dan kecakapan narasi tingkat tinggi. Story Telling menepis kekhawatiran orang tua soal kesiapan global, menunjukkan bahwa lulusan madrasah memiliki kemampuan komunikasi dan bahasa yang dibutuhkan di tingkat internasional. Sementara Hikayah Arabiyah memamerkan keunggulan bahasa Arab sastra yang jarang ditemui di sekolah umum.

 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, menegaskan pentingnya bidang seni dalam JMC 2025. “Kita tahu bahwa salah satu bakat yang harus kita perkuat dari generasi peserta didik kita di dalamnya adalah di bidang seni, ilmu pengetahuan, dan olahraga. Seni menjadi sangat penting karena peserta didik kita juga harus dioptimalkan bakat dan minatnya, karena kesenian adalah bagian dari kehidupan,” ujarnya.

 

Antusiasme peserta pun terasa. Fadiya, siswi MA Al-Falah yang mengikuti lomba Story Telling, mengaku JMC memberinya kesempatan berbeda. “Biasanya kami dikenal hanya belajar kitab dan bahasa Arab. Di sini saya bisa menunjukkan kemampuan bercerita dalam bahasa Inggris dan menantang diri tampil di depan banyak orang. Rasanya bangga sekali,” tuturnya penuh semangat.

 

Peserta MTs lain, Reza dan Raihan, siswa MTsN 6 Jakarta yang tampil di kategori Hadroh, menambahkan, “Kami latihan selama sebulan. Hadroh bukan cuma musik, tapi kerja sama tim. Saya jadi lebih percaya diri dan belajar disiplin, Harapannya di JMC tahun ini sekolah kami bisa juara 1 lagi seperti tahun sebelumnya” katanya.

 

Dengan dukungan kualitas venue, pelatih profesional, dan pemilihan kategori yang strategis, JMC 2025 menegaskan pesan penting: madrasah adalah pilihan pendidikan kompetitif, berakar kuat pada tradisi, namun siap menatap masa depan global.

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor