Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani menghadiri dan memberi arahan di kegiatan Serah Terima Jabatan Kepala Madrasah MTsN dan MAN di lingkungan Kankemenag Kota Jakarta Utara di Aula Muzdalifah pada Kamis, (08/05/2025).
Rasa terima kasih yang tidak terhingga disampaikan oleh Mawardi kepada para Kepala Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Negeri sebelumnya yang telah mengabdikan diri dengan dedikasi, loyalitas dan dan tanggung jawab. Di tempat barunya, para Kepala Madrasah hendaknya mampu beradaptasi dan berkarya jauh lebih baik dari sebelumnya.
“Terima kasih atas dedikasi dan perjuangan selama ini, semoga terus bisa meningkatkan kualitas dan mutu madrasah,”buka Mawardi.
Kepada para Kepala Madrasah yang baru dilantik dan ditempatkan di Jakarta Utara yaitu Teguh Priyanto (MAN 21), Rifqiyati (MAN 5), Hujaeni Roup (MTsN 38), dan Ahmad Fadilah (MTsN 5), Mawardi mengingatkan bahwa suasana Kota Jakarta Utara mungkin agak sedikit berbeda dengan kota-kota lainnya.
“Maklum, Jakarta Utara adalah wilayah pesisir yang tingkat urbannya sangat tinggi sekali. Kepada warga di sini, segala bentuk program yang dicanangkan oleh Madrasah hendaknya dikomunikasikan dengan sebaik mungkin,”kata Mawardi.
Mawardi menuturkan, menjadi seorang Kepala Madrasah bukan hanya soal bagaimana menjalin hubungan baik antara atasan dengan bawahannya di madrasah saja, melainkan juga mampu merawat hubungan baik kepada atasan dan kepada orang-orang yang telah mendoakan, ‘mengendors’ serta mempunyai andil dalam memangku jabatan dan amanah ini. Kesadaran menghargai atas bantuan dan doa orang lain ini menurutnya adalah hal yang patut untuk disadari.
“Tidak ada dalam aturan dan perundangan manapun, akan tetapi bertanyalah kepada para pendahulu bagaimana caranya menghargai jasa dan andil orang lain,”begitu kata Mawardi.
Secara general, Mawardi mengungkap tiga syarat menjadi seorang leader atau pimpinan terutama di Kementerian Agama. Maksud Mawardi, seorang pimpinan baru bisa disebut bisa memimpin dengan baik manakala telah melakukan tiga syarat ini. Yang pertama, seorang pemimpin harus bisa membagi pekerjaan kepada bawahannya secara merata bukan hanya berbagi kepada bawahan yang dianggapnya baik saja. Alhasil, dari perbuatan ‘toxic’ inilah akan muncul kesenjangan dan rasa iri dari bawahannya yang lain.
“Bagi habis semua pekerjaan, jangan membuat bawahan merasa diabaikan, bahkan berpura-pura tidak bisa bekerja hingga tidak bisa memacu dirinya untuk meningkatkan kompetensi dan karir di kemudian hari,”imbuh Kakankemenag.
Syarat kedua seperti dikatakan olehnya adalah seorang pimpinan harus bisa membagi kewibawaan dengan bawahan atau stafnya. Tidak melulu dia yang harus tampil di hadapan publik melainkan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk bisa saling mengenal dan meluaskan pergaulan dalam bekerja. Hal ini dinilai Mawardi perlu dilakukan, karena semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang.
Syarat terakhir yang dikatakan oleh Kakankemenag adalah seorang pimpinan hendaknya mampu berbagi rezeki kepada bawahannya. Jangan sampai seorang pimpinan dibenci oleh bawahannya karena ketidakmampuan dalam urusan berbagi rezeki yang telah didapatkan.
“Karena tidak sedikit dari permasalahan bisa mencuat keluar dikarenakan urusan ini. Maka berbagilah rezeki dengan bawahan anda, tetunya rezeki yang dihasilkan dari cara yang baik dan halal,” pungkas Mawardi.
Prosesi Serah Terima Jabatan para Kepala Madrasah yang baru ini turut disaksikan oleh Kasubbag TU dan Kasi Penmad, dan juga dihadiri oleh para kasi dan Penyelenggara, para Kepala Madrasah Negeri, para kepala Urusan Tata Usaha, tim Kepegawaian dan Hukum, tim Humas dan lainnya.