Jakarta (Humas MIN 4 Jakarta Selatan) -- Suasana pagi di MIN 4 Jakarta Selatan tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 06.30, halaman madrasah sudah dipenuhi siswa-siswi yang mengenakan busana santri, sarung dan peci bagi peserta laki-laki serta busana muslimah bagi peserta perempuan. Mereka berkumpul dengan rapi, siap mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan. pada Rabu (22/10/2025).
Upacara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh peserta mengikuti dengan sikap hormat, mencerminkan rasa cinta tanah air yang mendalam. Setelah itu, pembacaan doa bersama turut menambah kekhusyukan suasana di pagi yang cerah itu.
Kepala MIN 4 Jakarta Selatan, Zuhrotun Nisa, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan dan semangat para santri yang telah berjasa besar dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Barangsiapa yang menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Maka tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru, kiai, dan cintai Tanah Air. Karena dari tang an para santrilah, masa depan Indonesia akan ditulis. Marilah kita terus berjuang bersama untuk mengawal Indonesia yang merdeka ini menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban.” Ujarnya menyampaikan kutipan naskah amanat dari Menteri agama Republik Indonesia.
“Menjadi santri berarti menjaga semangat keikhlasan, kemandirian, dan cinta tanah air. Nilai-nilai inilah yang harus terus kita tanamkan dalam diri generasi muda khususnya siswa-siswi MIN 4 Jakarta Selatan,” ujar Zuhrotun Nisa dengan penuh ketegasan dan kehangatan.
Beliau juga menambahkan bahwa semangat santri harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Menurutnya, disiplin belajar, sikap hormat kepada guru, dan kepedulian terhadap sesama merupakan bentuk nyata dari jiwa santri yang sesungguhnya.
Selama upacara berlangsung, suasana terasa haru dan penuh kebanggaan. Lagu-lagu perjuangan dan lantunan sholawat menggema di lapangan, menciptakan perpaduan indah antara nilai religius dan nasionalisme. Para guru dan siswa mengikuti setiap rangkaian kegiatan dengan tertib, sementara para petugas upacara menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai penutup, seluruh peserta membacakan doa untuk para ulama dan santri yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Setelah itu, foto bersama siswa dan guru menjadi momen penuh makna dalam peringatan Hari Santri tahun ini.