Jakarta (Humas MAN 9) --- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta kembali menorehkan prestasi gemilang di panggung internasional. Siswa-siswi madrasah ini berhasil meraih Juara II dan Juara III dalam mata lomba Minecraft Sustainable Challenge pada ajang International Kerian Edutech Fair 2025 atau Karnival Digital Teknologi Pendidikan 2025 Peringkat Antarbangsa. Kompetisi yang diselenggarakan oleh SMK Kubang Kerian, Malaysia ini berlangsung pada tanggal 23-24 April 2025 dan diikuti oleh pelajar dari empat negara: Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Atas prestasi membanggakan ini, Kepala MAN 9 Jakarta, Pramesti Indraningsih, secara langsung memberikan penghargaan kepada para siswa berprestasi tersebut. Penyerahan penghargaan dilaksanakan dalam sebuah upacara bendera yang berlangsung pada hari Selasa, (12/5/2025), di lapangan madrasah. Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan sekolah terhadap kerja keras, kreativitas, dan inovasi siswa dalam kompetisi tingkat internasional.
Kegiatan ini merupakan platform internasional yang bergengsi, dirancang untuk mendorong siswa berinovasi melalui teknologi digital dengan mengangkat tema keberlanjutan dan solusi masa depan.
Adapun Tim MAN 9 Jakarta yang berhasil meraih juara adalah:
- Juara II diraih oleh Tim “Nasi Cokot Isi Kebab” yang terdiri dari siswa/i kelas 10, yaitu Ilyas Wilian Syahbana, Nailah Syifa Rengganis, dan Taskia Safitri.
- Juara III diraih oleh Tim “ROGYFUTION CLUB”, beranggotakan siswa/i dari kelas 11, yaitu Muhammad Rasya Islami, Nabila Hanna Rahardjo, dan Khansa Aulia Putri.
Dalam kompetisi Minecraft Sustainable Challenge, para peserta ditantang untuk menciptakan dunia virtual yang mencerminkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Tim dari MAN 9 Jakarta berhasil memukau dewan juri dengan kreativitas tinggi dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu global seperti energi terbarukan, pengelolaan lingkungan, serta tata kota yang ramah lingkungan. Proyek yang mereka rancang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya akan nilai edukatif dan menawarkan solusi nyata terhadap permasalahan dunia saat ini.
Ilyas Wilian Syahbana dari Tim “Nasi Cokot Isi Kebab” (Juara II) mengungkapkan rasa syukurnya, "Kami sangat senang dan bangga bisa membawa nama MAN 9 Jakarta dan Indonesia di kancah internasional. Proyek kami terinspirasi dari bagaimana hal sederhana seperti makanan bisa menjadi simbol keberlanjutan jika dikelola dengan baik. Minecraft memberi kami kanvas untuk menuangkan ide tersebut. Pengalaman ini sangat berharga."
Nailah Syifa Rengganis menambahkan, "Kerja sama tim adalah kunci, kami bertiga saling mendukung dan berbagi ide untuk menciptakan dunia virtual yang tidak hanya indah tapi juga fungsional dan berkelanjutan. Ini membuktikan bahwa generasi muda peduli dengan masa depan planet kita."
Sementara itu, Muhammad Rasya Islami dari Tim “ROGYFUTION CLUB” (Juara III) berbagi pengalamannya, "Kompetisi ini sangat menantang dan memotivasi kami untuk berpikir out-of-the-box. Melalui 'ROGYFUTION CLUB', kami mencoba menggabungkan berbagai elemen teknologi dan alam untuk solusi perkotaan yang futuristik namun tetap hijau. Terima kasih atas semua dukungan yang diberikan."
Khansa Aulia Putri dari tim yang sama juga menyampaikan, "Kami belajar banyak tentang pentingnya riset dan perencanaan dalam sebuah proyek. Minecraft bukan hanya game, tapi alat yang sangat powerful untuk edukasi dan advokasi isu keberlanjutan."
Prestasi ini tak lepas dari bimbingan dan dukungan para guru. Guru Informatika MAN 9 Jakarta, Catur Yoga Meiningdias, menyatakan kebanggaannya. "Saya sangat bangga dengan pencapaian anak-anak. Mereka menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan penguasaan teknologi, mereka mampu bersaing secara global. Minecraft Sustainable Challenge ini menjadi wadah yang sangat baik untuk mengasah kemampuan problem-solving dan inovasi siswa dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Mereka telah bekerja keras dan hasilnya sangat memuaskan."
Senada dengan itu, Guru Biologi MAN 9 Jakarta, Tinia Layli yang turut memberikan perspektif mengenai aspek keberlanjutan, menambahkan, "Siswa-siswi kami telah berhasil mengintegrasikan konsep-konsep keberlanjutan yang sering kami diskusikan di kelas Biologi ke dalam proyek digital mereka. Ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang isu lingkungan dan bagaimana teknologi dapat menjadi bagian dari solusi. Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa pembelajaran lintas disiplin ilmu sangat efektif."
Kepala MAN 9 Jakarta, Pramesti Indraningsih, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. "Prestasi ini adalah kebanggaan besar bagi MAN 9 Jakarta dan Kementerian Agama. Ini membuktikan bahwa siswa madrasah memiliki talenta dan kemampuan untuk bersaing di tingkat internasional. Kami akan terus mendukung siswa-siswi kami untuk berinovasi dan berprestasi." /cym