Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota jakarta Pusat, H. Mukhobar memberikan pengarahan kepada peserta Sinkronisasi Program dan Anggaran, Selasa (13/11).
Dalam arahannya, H, Mukhobar meminta segenap pengelola anggaran agar melakukan singkronisasi perencanaan dan anggaran. “Sinkronisasi artinya menerapkan kegiatan dengan prinsip koordinasi dan integrasi,” jelasnya yang didampingi Kasubbag Tata Usaha, H. Suyadi selaku Ketua Panitia.
Beliau mengilustrasikan seperti dirigen (konduktor) memimpin sebuah paduan suara atau pertunjukan musik melalui gerak isyarat. “Dengan sinkronisasi, alunan nadanya menjadi enak di dengar. Demikian pula sinkronisasi anggaran, sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh stakeholder,” sambungnya.
Pada bulan November, penyerapan anggaran idealnya sudah melebihi angka 80%. Saat ini, penyerapan anggaran di Kankemenag Kota Jakarta Pusat baru mencapai 72% yang terkendala pada penyerapan anggaran TPG triwulan akhir. Rencananya, anggaran TPG tuntas dicairkan pada pertengahan Desember.
Selain kendala tersebut, mutasi PNS Kemenag menjadi PNS Pemda penyebab jumlah sisa anggaran masih Banyak. Ada 45 guru binaan Kemenag yang mutasi di pertengahan tahun ini sehingga alokasi gaji, tunjangan dan sebagainya tersisa amat banyak. Bahkan di Penyelenggara Kristen, penyerapan baru mencapai 35% dari total anggarannya.
Kelebihan anggaran agar diupayakan direvisi agar dapat dimanfaatkan oleh unit kerja atau satuan kerja lain. Hal ini berdasarkan PMK No.11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018.
Terkait dengan pengajuan anggaran 2019, diharapkan para pengelola anggaran tidak hanya copy-paste dalam menyusun rencana anggarannya. “Perlu dicermati kebutuhan anggaran agar sesuai dengan Program Prioritas Kemenag 2019,” tandasnya. /j15