Berita

Semua Cita-cita Bisa Dicapai Asalkan Giat Belajar Serta Jujur Dalam Meraih Prestasi

Senin, 7 Mei 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar monitoring pelaksanaan UMBN di MI Diniyah Islamiyah, Rabu (02/05). Beliau memberikan arahan kepada para siswa seusai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia.

 

“Kamu cita-citanya menjadi apa?” tanya beliau kepada beberapa siswa yang sedang duduk didepannya. Ada yang bercita-cita menjadi dokter adapula yang ingin menjadi presiden. “Semuanya bisa dicapai asalkan giat belajar,” sambungnya seraya mengutip ungkapan Arab ‘man jadda wa jadda’.

 

Ungkapan bermakna ‘barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasilnya’ itu senada dengan pepatah ‘di mana ada kemauan, pasti di situ ada jalan’ dan merupakan serapan pepatah asing berbunyi ‘where there is a will, there is a way’.

 

Dengan bertema ‘Lejitkan Prestasi dengan Integritas Tinggi’ pelaksanaan UMBN yang diikuti 15 siswa MI Diniyah Islamiyah ini diharapkan dapat berjalan tanpa kendala dan kecurangan. “Insya-Allah semua siswa dapat menjawab soal dengan jujur tanpa harus nyontek,” ujar mantan Kepala Kankemenag Kota Jakarta Selatan ini.

 

Hal ini senada dengan tema dari Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendis Kementerian Agama, yakni Madrasah Hebat Bermartabat’. Tema yang diusung sejak Februari lalu ini diharapkan akan semakin memacu madrasah untuk menjadi lembaga pendidikan yang lebih unggul dibandingkan sekolah umum.    

 

Selanjutnya beliau bertatap muka dengan para pengurus MI Diniyah Islamiyah di ruang Kepala MI didampingi oleh Pengawas Madrasah Kecamatan Cempaka Putih, Hj. Erniza. H. Aan Ardjali, S.Ag selaku Pembina MI yang beralamat di jl. Cempaka Putih Timur XVII Jakarta Pusat ini menyampaikan bahwa aset tanah MI ini adalah hasil hibah.

 

“Tanah yang dihibahkan seluas 600 m2 lalu dikembangkan lagi hingga seluas 900 m2,” ujar pria kelahiran Banten, 20 Juni 1955 ini. Beliau yang juga berprofesi sebagai guru ini kurang beruntung karena hingga usia lanjut belum menjadi PNS. Sementara itu, dari 14 guru yang mengajar di MI Diniyah Islamiyah, setengahnya berhasil menjadi PNS.  /j15

  • Tags:  

Terkait