Berita
Berita

Semangat Sumpah Pemuda di Bawah Langit Mendung Pulau Tidung

Selasa, 28 Oktober 2025
Dibaca 55 kali
blog

Semangat Sumpah Pemuda di Bawah Langit Mendung Pulau Tidung. Selasa, (28/10/2025).

Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) --- Langit Pulau Tidung tampak mendung pagi itu. Awan kelabu menggantung rendah di atas gedung baru MIN 17 Kepulauan Seribu, seolah turut menyelimuti suasana khidmat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa, (28/10/2025). Meski tanpa sinar mentari yang cerah, semangat para siswa tak surut sedikit pun. Dengan seragam merah putih yang kontras di bawah langit abu-abu, mereka berdiri tegap, siap mengikuti upacara dengan penuh khidmat.

 

Tepat pukul 07.00 WIB, suara lantang Hartono, guru MIN 17 yang bertugas sebagai pemimpin upacara, terdengar memecah keheningan pagi. Ia mengatur barisan peserta dengan tegas dan penuh wibawa. Meski angin berembus lembut membawa aroma laut, barisan siswa tetap kokoh seolah menegaskan bahwa semangat kebangsaan tak akan luntur oleh cuaca.

 

Di depan barisan, berdiri Ahmad Basahil, guru senior MIN 17 Kepulauan Seribu, yang dipercaya sebagai pembina upacara. Dengan langkah tenang dan suara berwibawa, beliau membacakan teks sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Setiap kalimatnya menggema di antara tiupan angin, membawa pesan tentang semangat perjuangan dan pentingnya persatuan di tengah tantangan zaman.

 

Tema peringatan tahun ini, “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” terasa begitu relevan. Di tengah cuaca mendung dan udara yang dingin, semangat para peserta justru menghangatkan suasana. Para siswa menyimak dengan penuh perhatian, sementara bendera Merah Putih berkibar pelan di bawah langit kelabu simbol keteguhan dan persatuan bangsa.

 

Beberapa guru tampak menatap bangga ke arah para siswa. Mereka melihat wajah-wajah muda yang penuh harapan, wajah yang kelak akan meneruskan cita-cita para pemuda 1928. “Langit boleh mendung, tapi semangat anak-anak tetap menyala,” ucap Siti Sarah, salah satu guru sambil tersenyum di tengah barisan.

 

Koordinator Humas MIN 17 Jihadi, menuturkan bahwa upacara Sumpah Pemuda bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan pembelajaran nilai-nilai kebangsaan yang nyata. “Dari sini kami ingin menanamkan keyakinan bahwa cinta tanah air dimulai dari hal sederhana disiplin, hormat, dan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia,” ujarnya.

 

Ketika upacara berakhir, hujan rintik mulai turun perlahan. Para siswa tetap tersenyum, sebagian meneduh sambil berbagi cerita tentang momen upacara tadi. Di bawah langit mendung, semangat 28 Oktober justru terasa semakin hangat menegaskan bahwa semangat pemuda Indonesia tak pernah padam, di mana pun dan dalam cuaca apa pun. (j) 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor