Jakarta (Humas Kemenag DKI) – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama untuk mendorong makna beragama agar tidak lagi hanya berada di wilayah ibadah ritual, tetapi naik kelas menjadi bagian dari solusi sosial, termasuk cinta kepada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Hal ini ia sampaikannya dalam kunjungannya ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.

“Agama tidak boleh direduksi perannya dalam kehidupan kita sebatas sesuatu yang terkait dengan akidah, moral, syariah, surga, neraka, sebagainya. Agama harus ditarik dalam pusat peradaban, pergumulan sosial Indonesia” kata Sekjan Kamaruddin Amin, Selasa (28/4/2025).

Menurutnya, beragama harus berdampak nyata dalam kehidupan sosial, termasuk dalam hal mencintai diri sendiri dengan meningkatkan kualitas hidup.

“Pertama, tentang bagaimana mencintai diri sendiri. Jadi anak-anak itu harus diajarkan untuk mencintai dirinya. Aset yang paling berharga, yang dimiliki oleh siapapun, itu adalah dirinya. Jadi bukan rumah, bukan kendaraan, bukan harta,” ujar Sekjen Kamaruddin.

Lebih lanjut, Sekjen menekankan pentingnya cinta kepada sesama sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ia mencontohkan praktik di Jepang yang menanamkan nilai-nilai menghargai orang lain sejak dini. Menurutnya, hal ini sangat islami dan selaras dengan ajaran agama.

“Mencintai orang lain itu hormat kepada orang lain. Karena tidak ada capaian yang kita capai, tidak ada achievement, prestasi, kinerja apapun yang kita capai tanpa keterlibatan orang lain,” kata Sekjen Kamaruddin.

Terakhir, Sekjen menyampaikan bahwa cinta kepada lingkungan juga menjadi bagian dari refleksi beragama yang naik kelas. “Membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan, menanam pohon itu bentuk cinta kepada lingkungan” pungkasnya.