Berita

Sarasehan Pembinaan Mental TNI AD 2019, Menag : lawan radikalisme dan tangkal ekstrimisme!

Kamis, 21 November 2019
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) – Menyikapi perkembangan isu radikalisme yang berdampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, TNI Angkatan Darat melalui Dinas Pembinaan Mental mengadakan Sarasehan Pembinaan Mental TNI AD 2019, Rabu (20/11).

Dengan tema, Menakar Radikalisme dan Nasionalisme serta Solusinya Dalam Rangka Memperkokoh Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Menuju Indonesia Maju.

Turut hadir menjadi narasumber Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Dir Perlindungan BNPT Brigjen Pol Drs. Herwan Chaidir, Kepala BPIP Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.

Sarasehan Bintalad 2019 ini bertujuan guna memperoleh solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Sehingga serumit dan sepelik apapun permasalahan bangsa, jika diselesaikan secara bersama-sama dapat terselesaikan dengan baik.

Menyikapi terkait ada pihak yang ingin menghapus fakta kebhinneka-tunggal-ikaan dan mengingkari nilai-nilai luhur pancasila, Menag dengan tegas menyatakan lawan radikalisme, “Kondisi ini tidak boleh dibiarkan, lawan radikalisme dan tangkal ekstrimisme!” ujar Menag.

Menag menjelaskan bahwa ada tiga kriteria seseorang atau organisasi yang dapat dikatakan radikal. Pertama, merasa paling benar dan intoleran dalam arti tidak bisa menerima orang lain yang berbeda identitas dan pendapatnya.

Kedua, memaksakan kehendaknya dengan berbagai cara. Ketiga, menggunakan cara-cara kekerasan, baik verbal maupun tindakan dalam mewujudkan apa yang diinginkannya.

Turut hadir Ka. Biro Umum Kementerian Agama RI, Para Ses Dirjen Kementerian Agama RI, KaKanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Kepala KanKemenag Kota Jakarta Timur,

Aspers Kasad, Sahli Kasad, Paban Spersad, Dir/Ka/Dansat jajaran TNI AD Wilayah Jakarta, Para Ka/Pa Bintal Kotama Balakpus, Para Tokoh Agama dan Civitas Akademisi.

Terkait