Berita

Qurban, Fitrah, dan Refleksi Diri di Pagi Hari MAN 7 Jakarta

blog

Kegiatan Pagi MAN 7 Jakarta: Kajian QS Al-A'raf:175 dan Refleksi Hakikat Qurban, Rabu (11/6/2025)

Jakarta (Humas MAN 7 Jakarta) – Pagi itu, Masjid Dharuth Thalibin dipenuhi oleh wajah-wajah yang khusyuk. Bukan sekadar rutinitas harian, namun ada yang berbeda. Seluruh civitas akademika MAN 7 Jakarta berkumpul untuk menyelami makna terdalam dari sebuah ibadah yang kerap hadir setiap Idul Adha: qurban.

 

Dengan lembut namun tegas, Saat Syafaat membimbing kajian yang menyentuh hati, mengupas QS Al-A’raf:175. Ayat yang menjadi pengingat akan manusia dan jin yang memilih jalan keingkaran, dan bagaimana qurban seharusnya dimaknai—bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi menyembelih sifat kebinatangan dalam diri manusia.

 

“Sifat hewan seperti serakah, pemarah, dan egois masih melekat dalam diri kita. Hakikat qurban adalah membersihkan jiwa agar kembali pada fitrah ketakwaan,” ungkap Saat Syafaat, disambut keheningan yang sarat perenungan.

 

Pesan itu menggema lebih dalam saat ia menuturkan bahwa bahkan binatang memiliki kasih sayang, sementara manusia bisa lebih buruk jika kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. “Naudzubillah, Allah menyebut mereka seperti binatang, bahkan lebih sesat,” ucapnya dengan nada getir yang menusuk kesadaran.

 

Kegiatan tersebut tak hanya dihadiri oleh siswa, tetapi juga para pemangku kepentingan madrasah: Kepala Madrasah Hanapi, para wakil kepala, staf humas dan kesiswaan. Dalam pesannya, Hanapi menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap godaan syetan, serta perlunya menjaga adab dalam menuntut ilmu.

 

“Ilmu tanpa adab tidak akan membawa keberkahan. Allah membanggakan para penuntut ilmu yang menjaga adabnya,” tegasnya, mengingatkan siswa bahwa keberhasilan akademik sejatinya dimulai dari akhlak yang mulia.

 

Tak hanya spiritualitas yang disentuh, namun sisi teknis juga dibahas. Padilah, Waka Akademik, mengumumkan pelaksanaan ASAT susulan pada 11 dan 12 Juni, serta batas akhir pemilihan kelas mapel untuk kelas 10. Semua itu menjadi pengingat bahwa kesiapan spiritual harus sejalan dengan kesiapan akademik.

 

Sebagai penutup, Nurkamila, Waka Humas, mengajak seluruh siswa untuk turut aktif dalam menyebarluaskan informasi positif tentang madrasah, menciptakan wajah digital MAN 7 Jakarta yang informatif dan membanggakan.

 

Pagi yang semula tampak seperti kegiatan rutin, nyatanya menjelma menjadi ruang perenungan yang dalam, refleksi spiritual, dan penguatan karakter. Di Masjid Dharuth Thalibin, suara pesan kebaikan itu bergema, menumbuhkan harapan agar setiap insan di madrasah ini tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, beradab, dan bertakwa.
(nk)

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor