Jakarta (Humas MTs Negeri 14 Jakarta Timur) — Puncak kemeriahan Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 berlangsung semarak pada Sabtu pagi (11/10/2025) di Jakarta. Suasana Awarding Ceremony JMC 2025 dipenuhi keceriaan, tepuk tangan, dan sorak-sorai peserta yang menanti pengumuman para juara dari berbagai cabang lomba. Momen tersebut menjadi penanda berakhirnya rangkaian panjang kompetisi yang telah digelar selama beberapa minggu di berbagai madrasah se-DKI Jakarta.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan hadirnya Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Viola Cempaka, beserta jajaran Kementerian Agama DKI Jakarta. Turut hadir pula Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Rifki Ismail, Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemendikdasmen Abdullah Faqih, serta sejumlah tamu undangan dari berbagai lembaga pendidikan dan mitra madrasah. Kehadiran para tokoh tersebut menunjukkan dukungan nyata terhadap pengembangan potensi siswa madrasah di era digital.
Dalam sambutannya, Viola Cempaka menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta, pendidik, dan panitia yang telah berkontribusi dalam menyukseskan JMC 2025. Ia menegaskan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang meraih juara, tetapi juga wadah pembentukan karakter, kreativitas, dan kolaborasi antarwarga madrasah. Viola menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai keislaman dengan semangat inovasi dan digitalisasi agar madrasah semakin adaptif menghadapi tantangan zaman.
Acara penganugerahan berlangsung penuh semangat dengan penampilan seni dari para siswa madrasah yang menampilkan kolaborasi musik dan tari bernuansa islami. Sorak gembira bergema setiap kali nama pemenang diumumkan, menandakan betapa kuatnya antusiasme dari seluruh peserta dan pendamping. JMC 2025 tidak hanya menjadi panggung prestasi, tetapi juga ruang ekspresi bagi generasi muda madrasah untuk menunjukkan potensi terbaik mereka.
Dalam wawancara eksklusif, Achmad Herry Faturrahman, Ketua Tim Kerja Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan JMC 2025 yang dinilai menghadirkan inovasi lebih luas dan beragam.
“Antusiasme siswa madrasah luar biasa. Mereka bukan hanya berkompetisi, tetapi juga menampilkan karya dan inovasi yang inspiratif,” ujarnya.
Menurutnya, JMC telah bermetamorfosis menjadi ajang tahunan bergengsi yang terus berinovasi.
“Setiap tahun ada hal baru. Tahun ini tidak hanya bidang olahraga yang diperbarui, tetapi juga expo riset dan e-sport yang menjadi daya tarik tersendiri. Ajang ini bukan sekadar lomba, tetapi sarana mencari dan mengembangkan bibit unggul madrasah di berbagai bidang baik akademik, olahraga, seni, maupun teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
Herry juga menyoroti bahwa kesuksesan JMC 2025 tidak terlepas dari keterlibatan seluruh pemangku kepentingan madrasah.
“Kegiatan ini menjadi denyut bersama seluruh elemen madrasah, mulai dari siswa, guru, kepala madrasah, hingga pejabat struktural di Kanwil. Semua merasakan semangat yang sama untuk menjadikan madrasah semakin unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.
Ia berharap karya dan penemuan yang lahir dari ajang JMC dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
“Misalnya dalam bidang robotik dan pengelolaan sampah, ide-ide kreatif yang muncul bisa dikembangkan lebih jauh dan menjadi solusi nyata bagi madrasah maupun masyarakat,” jelasnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, JMC 2025 menjadi refleksi perjalanan madrasah dalam meneguhkan identitasnya sebagai lembaga pendidikan yang adaptif dan berkarakter. Tema besar yang diusung menekankan integrasi nilai Islam dengan kemajuan sains dan teknologi, menegaskan bahwa madrasah siap menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa di era global.
Menutup wawancara, Achmad Herry Faturrahman menyampaikan pesan penuh makna kepada seluruh civitas academica madrasah di DKI Jakarta. Mengutip pepatah Arab “At-tharīqah ahammu minal maddah” (metode lebih penting daripada materi), ia menegaskan bahwa filosofi tersebut sejalan dengan semangat JMC 2025.
“Lomba ini hanyalah bagian dari proses panjang pembelajaran. Menang atau kalah hanyalah bonus. Yang utama adalah semangat untuk terus belajar, berinovasi, dan bermetamorfosis menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dengan semangat itu, Jakarta Madrasah Competition 2025 menegaskan posisinya bukan hanya sebagai ajang penghargaan, tetapi juga simbol pembentukan generasi madrasah yang unggul, inovatif, dan berakhlak mulia. Dari panggung JMC 2025 inilah lahir generasi Indonesia Emas 2045 generasi madrasah yang siap memimpin masa depan dengan semangat ilmu, iman, dan inovasi.