Banten (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa pembimbing manasik haji yang profesional merupakan kunci revolusioner untuk menyelesaikan segala permasalahan dengan baik.
"Profesionalisme dalam bimbingan manasik haji bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji," ungkap Cecep Khairul Anwar dengan antusias.
Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah mengenai moderasi dalam memberikan manasik haji, yang sesuai dengan arahan dari Menteri Agama. Mengingat masyarakat Indonesia memiliki pemahaman keagamaan yang beragam dan ilmu agama yang luas, selain itu, pembimbing manasik haji untuk memahami berbagai mazhab terkait pelaksanaan ibadah haji.
"Tidak cukup hanya memberikan informasi secara sekilas, tetapi kita harus benar-benar memahami fikih pelaksanaan ibadah haji agar dapat memberikan pelayanan yang profesional kepada semua jamaah," tegas Kakanwil.
Menurutnya, langkah ini dianggap sebagai bentuk komitmen untuk memastikan bahwa jamaah haji Indonesia mendapatkan bimbingan yang mendalam dan profesional. Dengan demikian, Kakanwil berharap jamaah yang kembali ke tanah air dapat menjadi haji yang mabrur.
"Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama di DKI Jakarta. Kami yakin, dengan pembimbing manasik haji yang profesional, kita dapat melihat transformasi positif dalam perjalanan ibadah haji jamaah kita," tambahnya.
Revitalisasi pendekatan ini juga sejalan dengan tuntutan era industri 4.0, di mana akses informasi tentang pelaksanaan ibadah haji menjadi lebih mudah. Dengan demikian, Bang Irul sapaan akrabnya berharap, akan tercapainya haji mabrur bagi jamaah Indonesia semakin nyata.
“Perubahan yang mereka usung bukan hanya sekadar slogan, melainkan komitmen nyata untuk meningkatkan kualitas bimbingan manasik haji demi kebaikan umat Islam, pungkasnya dihadapan 78 peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Angkatan XI Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai 1 s.d Maret 2024 atas kerjasama Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).