Berita

Pokja Agama & Bimas Hindu Kemenag DKI Laksanakan Monitoring Komunikasi dan Edukasi Tentang HIV/AIDS Bagi Tokoh Agama

Rabu, 13 Desember 2017
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

 

Jakarta (Bimas Hindu) --- Makin maraknya kasus AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus),  menjadi perhatian Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta. Melalui kerjasama antara Kelompok Kerja Agama (Pokja Agama) dan Bimbingan Masyarakat  Hindu (Bimas Hindu) dilaksanakan kegiatan "Monitoring Tindaklanjut Paska Penguatan Komunikasi dan Edukasi Terintegrasi Tentang HIV/AIDS Bagi Tokoh  Agama".

 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pokja Agama HM. Sholahi saat membuka kegiatan tersebut. “Dengan kegiatan ini, diharapkan setiap Pemangku dan Sarati Banten dapat memberikan informasi kepada umat sehingga terhindar dari penyebaran virus tersebut,” kata Sholahi yang didampingi oleh Pembimas Hindu I Gusti Made Mudana, Minggu (10/12).

 

Peserta dalam kegiatan monitoring ini adalah pinandita dan sarati banten dari masing-masih wilayah di DKI Jakarta. Kegiatan monitoring tersebut terbagi dalam tiga materi. Materi pertama, para peserta diberikan bekal tentang tentang “Info Dasar HIV dan AIDS” oleh Sri B. Hindrati Khotimah. Sementara, materi kedua “Memahami Adiksi”, diberikan oleh Timotius Hadi Wijoyo.

 

Dari kedua materi yang disajikan semua mengatakan bahwa penyakit HIV dan AIDS sangat berbahaya. Bahkan sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Namun dapat di cegah untuk dapat menekan Virus tersebut untuk tidak berkembang di dalam tubuh.

 

Materi terakhir sekaligus materi pamungkas yaitu ”HIV/AIDS Perspektif Hindu”, disampaikan oleh Ni Made Jendri. Melalui materi ini diharapkan akan terdapat kesamaan  dalam segi pemahaman melihat HIV/AIDS dari segi agama,  khususnya Agama Hindu. Sejalan dengan Ketua Pokja Agama, Jendri berharap Pemangku dan Sarati Banten dapat mensosialisaikan informasi ini sehingga informasi terkait HIV/AIDS.  “Karena Pemangku dan Sarati Banten sering dekat dengan umat pada khususnya umat Hindu,” ujar Jendri.

 

Oleh karena itu Jendri berharap para pemangku dan sarati banten dapat memberikan informasi yang dapat dipahami oleh setiap umat. Dan diharapkan menjadi individual yang baik dan sehat serta terhidar dari penyakit HIV/AIDS. /Tj/ilm/ilm

 

 

 

  • Tags:  

Terkait