Jakarta (Inmas) --- Guru, merupakan profesi yang memiliki peluang untuk mendapatkan amal jariah. Karena setiap hari, seorang guru membagi ilmu kepada peserta didiknya. Maka penting bagi seorang guru untuk dapat mengajar dengan hati. Demikian disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Provinsi DKI Jakarta Sadirin dihadapan 60 orang guru Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta.
“Mengajarlah dengan hati, agar siswa menerima dengan hati. Bila Ibu dan Bapak datang dengan hati, maka ilmu yang ibu bapak ajarkan, akan diterima oleh siswa dengan sepenuh hati juga,” kata Sadirin, Kamis (30/11).
Pada kegiatan Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) Guru dan Karyawan MAN 19 Jakarta ini, Sadirin yang hadir sebagai salah satu narasumber kembali mengingatkan tentang komitmen yang perlu dibangun oleh seorang pendidik.
Menurut Sadirin, salah satu bentuk komitmen diri yang perlu dibangun adalah disiplin dalam bekerja. “Taqwa adalah yang mendasari kita untuk berdisiplin kerja,” kata mantan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta ini.
Bila guru dan karyawan memiliki ketaqwaan, maka Sadirin yakin tiap guru dan karyawan pasti akan melakukan usaha terbaik dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Karenaorang yang bertaqwa adalah orang yang membentengi diri dari hal-hal yang menyebabkan dirinya dapat mendapatkan sanksi. Ketaqwaan dalam bekerja, menurut Sadirin akan selaras dengan peningkatan kapasitas diri seorang guru dan karyawan.
Sadirin pun melanjutkan bahwa ada beberapa cara kunci untuk membangun kapasitas diri seorang aparatur sipil negara (ASN). Pertama, ketahui dan pahami regulasi. Setiap ASN harus mengerti apa saja tugas yang
“Saya pesan betul, jangan khianati Allah dan Rasulnya. Caranya, laksanakan tugas sesuai dengan komitmen hati yang kita bangun,” pesan Sadirin