Jakarta (Humas MIN 4 Jakarta Selatan) -- Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengadakan kegiatan edukasi kebencanaan di MIN 4 Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada siswa mengenai pencegahan, penanggulangan, dan langkah penyelamatan saat terjadi kebakaran. Pada Rabu (15/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, petugas Damkar menjelaskan bahwa tugas utama mereka tidak hanya memadamkan api, tetapi juga meliputi edukasi kepada masyarakat dan penyelamatan, seperti menolong hewan yang terjebak atau korban yang berada di lokasi berbahaya. Petugas juga memperkenalkan nomor darurat 112, yang dapat dihubungi dalam situasi darurat, termasuk kebakaran, kecelakaan, atau kondisi berisiko lainnya.
Melalui sesi interaktif, para siswa diberikan penjelasan mengenai penyebab umum kebakaran, seperti penggunaan gadget sambil dicas, menyalakan korek api tanpa pengawasan, menumpuk colokan listrik, atau mencas HP terlalu lama. Petugas mengingatkan agar siswa lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik dan tidak bermain di dekat sumber api.
Selain itu, siswa juga diajarkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran. Petugas menekankan agar tidak panik, tidak saling mendorong saat evakuasi, dan bergantian keluar dengan tertib. Bila menemukan api kecil, siswa diperbolehkan memadamkan dengan alat yang aman. Namun, jika api sulit dikendalikan, segera meminta bantuan kepada guru atau petugas sekolah.
Dalam praktik lapangan, siswa diperkenalkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Petugas memberikan demonstrasi cara penggunaannya, yaitu dengan menarik pin pengaman, mengarahkan selang ke sumber api, dan menyemprotkan secara menyapu. Petugas juga menegaskan bahwa kebakaran akibat gas tidak boleh dipadamkan dengan air. Selain menggunakan APAR, petugas juga memperagakan cara memadamkan api dengan karung goni basah, yang dapat digunakan apabila tidak tersedia alat pemadam. Karung dibasahi terlebih dahulu, lalu diletakkan atau ditepuk perlahan di atas sumber api hingga api padam.
Tidak hanya siswa yang antusias, guru-guru MIN 4 Jakarta Selatan juga ikut mencoba simulasi pemadaman gas bocor. Dalam simulasi tersebut, guru berlatih melepas regulator tabung gas dengan benar dan menutup lubang keluarnya gas dengan satu jari sambil tetap menjaga ketenangan. Petugas menjelaskan bahwa langkah ini dapat membantu mengurangi risiko ledakan sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut.
Sebagai tambahan, dijelaskan pula cara mengatasi kebocoran gas, yaitu dengan membuka semua pintu dan jendela, untuk mengeluarkan gas dan memastikan sirkulasi udara, tetapi jangan menyalakan kipas angin, lalu Mencopot regulator dari tabung gas, tetap tenang dan tidak panik.
Kegiatan edukasi ini mendapat antusiasme tinggi dari para siswa. Salah satu peserta, Abimanyu, siswa kelas 2A, mengaku senang bisa belajar langsung dari petugas pemadam kebakaran.
“Seru sekali! Saya jadi tahu cara memadamkan api pada gas yang bocor, awalnya saya takut tapi setelah diberi tahu caranya, saya bisa!,” ujar Abimanyu dengan penuh semangat.
Muhalim koordinator pengembang mutu menegaskan pentingnya edukasi ini. “Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa MIN 4 Jakarta Selatan dapat memahami pentingnya menjaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar serta lebih waspada terhadap potensi kebakaran di rumah maupun di sekolah,” pungkasnya.