Berita

Perlu Kesiapan Sarana, SDM dan Mental Peserta Didik Menjelang UMBN-BK MI

Senin, 7 Mei 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

 

Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar monitoring pelaksanaan UMBN di MIN 2 Jakarta Pusat, Rabu (02/05). Kehadiran beliau disambut Kepala MIN 2 Jakarta Pusat, H. Tukimin beserta jajarannya.

 

Dalam laporannya, H. Tukimin menyampaikan peserta yang mengikuti Ujian Madrasah Berstandar Nasional (UMBN) tahun ini sebanyak 91 siswa. “Sampai hari ini pelaksanaan UMBN belum ada kendala,” jelasnya. UMBN hari pertama mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, dilanjutkan esok mata pelajaran Matematika dan lusanya IPA.

 

“Kita sudah sampaikan permohonan maaf kepada para orangtua siswa,” jelas Ketua Sub Rayon 45 ini. Sedianya, tahun ini MIN 2 Jakarta Pusat akan melaksanakan UMBN berbasis komputer (UMBN-BK) namun terkendala sarana sehingga ditunda pada tahun depan. Beliau berharap dapat menyediakan PC (komputer) sebanyak 30 unit dan untuk cadangan 10 unit, namun hingga menjelang UMBN anggaran belum memadai.

 

Sesuai perencanaan, pelaksanaan UMBN tahun 2019 nanti ada penambahan jumlah mata pelajaran, yakni IPS dan PPKN. Selain itu, pelaksanaan UMBN di tingkat Madrasah Ibtidaiyah pada tahun depan juga diharapkan sudah berbasis komputer.  

 

“Tiga hal yang perlu diperhatikan terkait UMBN-BK,” jelas H. Mukhobar. Menurutnya perlu diperhatikan kesiapan sarana prasarana, SDM dan mental peserta didik sebelum melaksanakan UMBN-BK. Selain komputer, juga diperlukan ruangan yang ber-AC serta terjaga keamanannya untuk menghindari pencurian.

 

“Madrasah perlu memiliki tenaga ahli di bidang IT,” ujarnya. Saat ini, di MIN 2 Jakarta Pusat telah memiliki dua tenaga kependidikan yang ahli IT (Teknologi Informasi) yang diharapkan mampu menyelesaikan trouble sederhana. Mulai tahun lalu, pelaksanaan ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan secara offline atau menggunakan server lokal di wilayah setempat.  

 

Adapun cara mempersiapkan mental peserta didik adalah dengan kerap melakukan pelatihan atau simulasi sehingga tidak gagap teknologi. Dewasa ini, siswa kelas VI di Kota Jakarta sudah tidak asing dengan penggunaan gadget atau komputer.  /j15

  • Tags:  

Terkait