Jakarta (Inmas) – “Pendidikan Agama lah yang menguatkan karakter anak didik kita, karena dengan agama mereka kan mengerti dirinya, mengerti lingkungan dan mengerti kewajiban”. Ujar Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta H. Saiful Mujab dalam kegiatan Penyusunan Naskah Soal PAI Tingkat Menengah pada Bidang Pakis, di Jakarta.(1/2)
“Apalagi era saat inilah adalah era global, era informasi saya yakin bapak/ ibu memahami betul. Karekter anak didik saat ini jauh berbeda dibanding dengan tiga tahun yang lalu”, tambah saiful
Karena Kurikulum 13 bersifat kritis dan evaluatif, saiful mujab pun berharap kepada tenaga pendidik agar terus mengevaluasi tahapan demi tahapan perkembangan anak didik terutama pada pendidikan agama agar lebih bersifat efektif.
“Saya Ingin di lingkungan pendidikan agama menjadi idola anak didik kita, jadi anak didik kita mengidolakan guru - guru agama, coba kita bangun seperti itu, karena bila guru agama sudah tidak menajadi idola tentunya akan mengarah pada kegiatan keagamaan yang negatip. Ini persoalan secara global.”katanya
Menurut Saiful, Era Global Mengantar kepada kita untuk sensitif, kreatif dan juga aktivatif. Sensitif yang berarti harus betul-betul memahami kondisi saat ini yang setiap saat berubah dengan cepat karena dipengaruhi oleh informasi – informasi, dan juga jangan sampai kita terpengaruh Hoax apalagi melemparkan sebuah isu yang belum tentu benar.
KaKanwil menginkan kita sebagai umat islam yang besar, yang mayoritas mari kita siapakan generasi islam yang sebagai generasi pemenang dijamannya. Dan tidak hanya sebagai warga negara indonesia namun turut memiliki indonesia seutuhnya.
“Karena kita yang sekarang, usianya 50 paling 60,70 lagi sudah meninggal, tapi bagi anak-anak yang sekolah sekarang usia 16, 17 ,18, 10 tahun kedepan menjadi generasi dijamanya, negara kita negara yang luas, dari sabang, negara yang kaya dari sisi SDA, sumber daya alam, sisi SDA nya padat sumber daya manusia nya yang tiap hari bersaing secara kompetitif. Kalo kita tidak menyiapkan generasi pemenang saya khawatir di eranya nanti dia ada di indonesia, dia sebagai warga indonesia tapi di tidak memiliki indonesia. Dia sebagai umat islam tapi dia tidak memiliki roh ke islamanya sehingga gampang terombang-ambing dan gampang ikut sana ikut sini.”Jelas Saiful mujab.
“Bapak ibu saya titip anak didik khusnya dalam pendidikan agama, mari kita bersama niat mewjudkan generasi pemenang”.tutup KaKanwil
Turut hadir dalam kegiatan ini H. Dody Pursaksono Kepala Seksi Pendidikan Islam pada Pendidikan Menengah, H. Hariri Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam pada Paud dan Pendidikan Dasar, H. Kridarto Kepala Seksi Pondok Pesantren dan di ikuti 25 peserta tim penelaah Naskah Soal UASBN PAI Tingkat Menengah./S79