Jakarta (humas) -- OSIS MAN 15 Jakarta mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan siswa bagi calon Pengurus OSIS MAN 15 Jakarta periode 2018/2019 yang diadakan pada tanggal 11-12 November 2018 dan bertempat di Bumi Perkemahan Sentul, Bogor.
Latihan Dasar Kepemimpinan / LDK adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru. Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIS dari sekolah yang bersangkutan pada periode mendatang.Sabtu,11/11
LDK OSIS biasanya diberikan dalam 2 bagian yaitu LDK Fisik dan LDK Mental. Pemberian materi dari kedua jenis LDK ini biasanya diberikan di waktu dan tempat yang berbeda. Untuk LDK Mental, yang menjadi pemberi materi bukanlah lagi para Pengurus OSIS lama melainkan Dewan Guru, Pembina OSIS, Kepala Sekolah serta Guru Psikologi dan Konseling dari sekolah yang bersangkutan.
Dalam sambutanya kepala Sekolah MAN 15 Jakarta, Drs. Pursidi tuturnya ‘Tidak bisa dipungkiri masih banyak siswa yang selalu bergantung pada orang tuanya mulai dari hal terkecil hingga hal-hal yang sebetulnya bisa dipersiapkan sendiri. Lama-kelamaan ketergantungan ini akan menjadi penyakit yang sulit untuk dihilangkan. Bagi siswa dari kalangan menengah kebawah kemandiriaan adalah hal mutlak.red
Sedangkan bagi siswa kalangan menengah kemandirian adalah sesuatu hal yang perlu di perjuangan. Karena untuk menjadi mandiri ditengah fasilitas yang serba disediakan adalah perjuangan yang sangat berat.
Dalam kegiatan LDK ini para panitia bermaksud memberikan shock therapy kepada para siswa. Selain diberikan bekal materi yang paling menarik adalah praktiknya dilapangan. Apakah jiwa kepemimpinannya muncul atau tidak ketika diberikan beberapa kasus kecil. Sehingga setiap kesalahan yang dilakukan oleh para siswa pasti akan selalu di permasalahkan oleh panitia.
Hal ini dilakukan tentu saja bukan tanpa alasan. Panitia ingin melihat sejauh mana daya kritis dan cara berpikir siswa ketika berada dalam tekanan. Menjadi seorang pemimpin tentu saja harus tegas, tangkas dan mampu mengambil segala resiko dalam situasi terdesak sekalipun.etc.asb/fajr