Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- "Majelis Ta'lim tidak melulu menggelar pengajian. Peningkatan ekonomi Majelis pun perlu difikirkan." Demikian disampaikan oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara Mawardi saat melakukan pembinaan di berbagai Majelis Ta'lim di Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Ahad, (17/11/2024).

Ternyata, upaya peningkatan finansial jama'ah dan masyarakat sekitar sudah dilakukan oleh Majelis Ta'lim As-sholihin sejak beberapa tahun silam. Setiap 2 minggu sekali, pengurus dan jama'ah memilah sampah dan minyak jelantah yang dihasilkan dari masyarakat sekitar. Sampah-sampah layak guna seperti botol kardus setelah dipilah dan dibersihkan akan dijual ke Bank Sampah Merah Delima di RW setempat, dan minyak jelantah biasanya dijemput langsung oleh petugas LH. 

"Setiap mengaji jama'ah membawa sampah layak guna atau minyak jelantah dari rumahnya dan menyimpan di gudang Majelis," buka Ketua Majelis, Siti Nurlaila. 

Nurlaila menjelaskan, upaya pilah sampah dan Mijel (minyak jelantah) ini bertujuan membantu meningkatan ekonomi Majelis. Selain itu, upaya kerjasama dengan Sudin Lingkungan Hidup ini terbukti ampuh mengurangi sampah di wilayahnya.

"Hasil penjualan kita gunakan untuk keperluan Mading di lingkungan, kalau minyak jelantah kita gunakan untuk pengembangan Majelis seperti pembatas ruangan, ganti kusen jendela dan santunan yatim dan dhuafa dan lain-lain," terang Nurlaila.

Nurlaila berharap, sebagai duta Kota Jakarta Utara dan peraih juara 3 di tingkat DKI, Majelis Ta'lim As-sholihin bisa istiqomah menghidupkan ta'lim dan lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 

"Mulailah pilah sampah dari rumah, bersahabatlah dengan sampah untuk kemaslahatan bersama," pesannya kepada masyarakat di sekitar Kec. Kelapa Gading.