Kasubbag TU Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Tidak ada larangan di dalam penggunaan Handphone bagi siswa apalagi untuk kepentingan belajar. Itu sah saja dilakukan, asal jangan berlebihan. Hal ini kembali dipesankan oleh Kasubbag TU, Mursidih saat meninjau pelaksanaan Asesmen Madrasah Tsanawiyah Al-Miftahiyah Cilincing dan MTs Al-Hidayah UKA Koja pada Rabu, (07/05/2025).  

Berlama-lama bermain handphone di luar waktu belajar atau ujian akan membuat siswa terlena sehingga lupa waktu. Siswa juga akan mudah kehilangan fokus dengan tugas yang diberikan alhasil, dia akan lalai dan malas untuk belajar.

"Gunakan Hp hanya untuk hal yang terkait dengan pelajaran atau untuk mengerjakan tugas atau belajar sebelum ujian," buka Mursidih.

Mursidih enggan menampik bahwa keterbutuhan manusia khususnya para pekerja terhadap Hp selular dewasa ini sangatlah dominan. Namun itu tidaklah berlaku bagi para siswa-siswi madrasah. Meskipun Hp saat ini dijadikan salah satu penunjang pembelajaran, namun penggunaan yang berlebihan bagi siswa berpotensi merugikan dirinya sendiri.

"Awalnya memang belajar, tapi karena kurang pengawasan Hp digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna dan merugikan semisal judi online dan sebagainya," imbuh Mursidih.

Keberhasilan peserta didik di masa depan, menurut Mursidih tidak akan terlepas dari dua hal. Pertama, doa orangtua yang selalu mengiringi langkah anak-anaknya, dan kedua adalah doa tulus dari para pengajar dan pendidik di madrasah.

"Setelah berupaya maksimal mendidik mereka di madrasah, jangan lupa mendoakan mereka selepas ibadah agar mereka sukses di masa depannya," pinta Kasubbag kepada para guru.

Kepada guru-guru madrasah pun Kasubbag TU mengingatkan untuk merekam aktivitas mengajarnya dengan absensi yang resmi yaitu Pusaka saat masuk dan pulangnya. Melakukan absensi kehadiran yang dibenarkan sesuai peraturan disebut Mursidih menjadi penyebab keberkahan dari gaji yang diterimanya.