Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- MI Ar-Rasyidiyyah Koja, Jakarta Utara secara rutin menggelar pengajian bulanan bagi siswa sejak 2024. Kegiatan yang berlangsung setiap Jumat awal bulan ini bertujuan memperdalam nilai spiritual sekaligus mempererat hubungan antara siswa dan guru.
Dalam pengajian, siswa dibimbing mengikuti dzikir dan mendengarkan taushiah agama berdasarkan kitab para ulama. Kepala Madrasah Ibtidaiyyah, Ahmad Fahri Hanifuddin, menjelaskan bahwa pengajian menjadi bagian penting dari pendidikan karakter di madrasah. “Selain pemantapan akidah dan akhlak, siswa juga dilatih memimpin doa dan tahlil secara bergiliran. Ini menjadi bekal kepemimpinan religius yang bermanfaat di masa depan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan orang tua. Setiap awal bulan, wali murid dapat mengikuti pengajian yang dipimpin langsung Ketua Yayasan Ar-Rasyidiyyah, Ahmad Habibi Rasyid, putra dari ulama Betawi ternama sekaligus pendiri yayasan, Mu’allim Rasyid Ramli.
Fahri menuturkan, pengajian bulanan awalnya digagas oleh yayasan bersama guru-guru madrasah. “Antusiasme siswa dan orang tua sangat tinggi. Kami optimis kegiatan ini dapat terus berkembang, bahkan bisa dilaksanakan juga di tingkat MTs dan MA,” tambahnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara melalui jajaran Seksi Pendidikan Madrasah menyambut baik inisiatif ini. Kegiatan penguatan spiritual di madrasah dinilai sejalan dengan program pembinaan karakter dan penguatan moderasi beragama yang tengah digalakkan Kemenag. “Pengajian rutin seperti ini sangat positif, bukan hanya membentuk siswa yang religius, tetapi juga mempererat hubungan madrasah dengan masyarakat. Ini bentuk nyata sinergi pendidikan formal dan non-formal dalam mewujudkan generasi berakhlak mulia,” ungkap salah satu pejabat Kemenag Jakarta Utara.
Pengajian bulanan diharapkan mampu menumbuhkan generasi madrasah yang unggul dalam pemahaman agama, berbudi pekerti luhur, serta menjaga silaturahim antara sivitas yayasan dan orang tua murid. Lebih jauh, kegiatan ini juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar karena membuka ruang kebersamaan, pembelajaran, dan keteladanan.