Berita

Menggores Warna, Menoreh Prestasi: Perjalanan Riziq Zaki di Dunia Ilustrasi

blog

Riziq Zaki Assyuraih Raih Juara 1 FLS3N Tingkat SMP Sudin Jakarta Timur 2

Jakarta (Humas MTsN 18 Jakarta) - Di tengah hiruk pikuknya aktivitas para siswa di MTsN 18 Jakarta, ada satu nama yang akhir-akhir ini banyak disebut: Riziq Zaki Assyuraih. Siswa kelas 8.4 ini baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dalam ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat SMP Suapdin Jakarta Timur 2. Kompetisi bergengsi yang digelar di SMP 283 Jakarta pada 27–28 Mei 2025 itu diikuti oleh 95 peserta dari berbagai sekolah. Namun, di antara ratusan karya yang ditampilkan, ilustrasi karya Riziq berhasil mencuri perhatian juri.

 

Karya berjudul “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” ini dibuat dengan teknik aquarel kartunis menggunakan cat cair di atas kertas A3. Tak sekadar indah dipandang, karya tersebut memadukan pesan moral yang kuat dengan teknik pewarnaan yang matang dan karakter visual yang penuh imajinasi. Setiap goresan Riziq seolah berbicara tentang nilai-nilai kebajikan yang seharusnya dimiliki generasi muda Indonesia.

 

“Waktu menggambar itu, saya mikir gimana caranya bikin orang senyum tapi juga mikir. Saya ingin tunjukkan kalau kebiasaan baik itu keren,” ungkap Riziq dengan mata berbinar, mengenang proses kreatifnya.

 

Namun, seperti setiap kisah sukses, keberhasilan ini bukanlah hasil kerja seorang diri. Di balik layar, ada sosok pembimbing yang tak kalah berperan penting — Octavian Gasita. Beliau dengan sabar membimbing Riziq melalui diskusi tema, latihan menggambar objek, hingga penyusunan komposisi visual. “Riziq punya potensi besar. Dia tekun, kreatif, dan cepat belajar. Saya hanya memfasilitasi dan mengarahkan,” ujar Octavian merendah.

 

Kebanggaan ini juga dirasakan penuh oleh pihak madrasah. Desi Puspitosari, Kepala MTsN 18 Jakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian siswa didiknya. “Kami sangat bangga atas prestasi Riziq. Ia telah menjadi teladan dalam hal semangat berkarya dan pantang menyerah. Semoga ini menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus mengasah bakat mereka.”

 

Kemenangan ini bukan titik akhir, melainkan awal dari tantangan berikutnya. Riziq kini bersiap menghadapi kompetisi antar wilayah Jakarta Timur 1 dan 2, di mana hanya satu dari empat peserta yang akan mewakili Jakarta Timur di tingkat nasional. Harapan besar pun kembali mengalir, namun Riziq tetap merendah, “Saya cuma ingin menggambar yang terbaik dan bikin bangga madrasah saya.”

 

Kisah Riziq adalah bukti nyata bahwa seni bukan sekadar hobi, melainkan jalan untuk mengekspresikan nilai, identitas, dan potensi diri. Di tangan-tangan kreatif seperti Riziq, dunia seni bukan sekadar warna dan bentuk, tapi juga suara dari generasi muda yang ingin menyampaikan pesan lewat karya.

 

Semoga langkah Riziq terus melangkah mantap, membawa harum nama sekolah, dan menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk bermimpi, berkarya, dan berprestasi.


  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor