Jakarta, (Humas MTsN 17 Jakarta) – Kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas dari perjuangan para ulama. Tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Berkaca pada sejarah, Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Untuk membangkitkan semangat nasionalisme yang berakhlakul kharimah, MTsN 17 Jakarta menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Santri Nasional yang bertepatan pada 22 Oktober 2018. Upacara tersebut diikuti oleh seluruh Guru, Karyawan dan Siswa/I MTsN 17 Jakarta. Dalam rangka merayakan Hari Santri 2018, para Guru dan Karyawan putra memakai pakaian Koko beserta srempang sarung, sedangkan guru dan karyawan putri mengenakan pakaian gamis putih.
Upacara hari santri tersebut berjalan khidmat dengan dipandu oleh Waka Sapras MTsN 17 Jakarta, Alamsyah sekaligus yang membacakan sambutan Menteri Agama RI.
“Dalam rangka merayakan hari santri kali ini, diharapkan dapat membangkitkan semangat kesatuan dan persatuan pada diri santri dan mewujudkan santri yang memiliki pribadi yang kuat, bertanggung jawab, mandiri dan berakhlakul karimah.” Papar Alamsyah selaku pembina upacara di samping membacakan amanat dari Menteri Agama RI.
Disela-sela upacara tersebut ikrar santri pun dibacakan dengan tegas dan lantang oleh salah satu santri MTsN 17 Jakarta dengan tujuan memperkuat semangat juang seluruh civitas MTsN 17 Jakarta. Kemudian upacara ditutup dengan menyanyikan lagu hari santri yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara yang semakin menambah semangat dan kebanggaan menjadi seorang santri. (s/e)