Jakarta (Inmas Jakpus) – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Wahyudin memberi sambutan dalam pembukaan acara Pemetaan dan Percepatan Pemutakhiran Data Guru Agama Islam, Rabu (01/11).
Dengan mengoptimalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, saat ini semuanya serba menggunakan aplikasi. Pada KUA ada namanya aplikasi SIMKAH, di bagian Haji aplikasi SISKOHAT, di bagian Umum namanya SIMAK BMN sedangkan di bagian Pendidikan ada SIMPATIKA. “Yang tanpa aplikasi namanya Simsalabim,” canda H. Wahyudin dalam sambutannya.
Dalam Pendataan EMIS (Education Management Information System) harus lengkap diisi oleh Guru Agama Islam, dimana EMIS menjadi data perencanaan terkait dengan penganggaran tunjangan dan harus di up to date agar validitasnya selalu terjaga.
“Semoga hanya isu tunjangan GBPNS akan dihapuskan,” ujarnya dihadapan peserta kegiatan menyikapi rumor yang berkembang. Idealnya yang sudah baik dipertahankan bahkan bila perlu ditambah dua kali lipat.
Selain itu, para guru harus solid dan kompak untuk memajukan syiar agama Islam di Sekolah Umum. Dan perlu dioptimalkan pula peran Komunitas guru-guru seperti MGMP, KKG, dan sebagainya sebagai wadah memperkokoh jatidiri guru. “Silahkan MGMP dan KKG membuat program peningkatan kualitas guru,” harapnya sebagai wujud kemandirian guru dalam pengembangan kompetensi. /j15/fh.