Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) – Ibadah puasa bukanlah amalan baru, melainkan telah dilakukan oleh umat terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, saat membuka kegiatan KURMA (Kultum Ramadhan Masjid Al-Ikhlas) pada Senin, (03/03/2025.

Dalam tausiyahnya, Mawardi menjelaskan bahwa tujuan utama seorang Muslim dalam menjalankan ibadah puasa adalah mencapai derajat takwa. Ia mengutip pendapat ulama yang menyebutkan bahwa kata takwa berasal dari waqo, yaqi, wiqoyatan, yang berarti memelihara.

"Orang bertakwa sejatinya adalah mereka yang mampu memelihara hubungan baik dengan Allah SWT," ujar Mawardi.

Ia menambahkan bahwa kata takwa lebih tepat diartikan sebagai memelihara hubungan baik dengan Allah, bukan sekadar takut kepada-Nya. Sebab, menurutnya, rasa takut yang berlebihan justru bisa membuat seseorang menjauh dari yang ditakuti.

Sebagai bentuk menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, lanjut Mawardi, seorang mukmin dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan serta memohon ampunan atas segala dosa.

"Seperti menjaga hubungan baik dengan teman, kita berusaha agar tidak bermusuhan atau dibenci. Begitu pula dalam hubungan kita dengan Allah SWT, kita harus melakukan hal-hal yang membuat-Nya ridha," imbuhnya.

Pembukaan kegiatan KURMA di Masjid Al-Ikhlas ini berlangsung usai salat Dzuhur berjamaah. Kegiatan kultum ini merupakan program rutin yang diinisiasi oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ikhlas dan akan diadakan setiap Senin hingga Kamis selama bulan Ramadhan. Kultum akan diisi oleh para pejabat serta pegawai Kankemenag Kota Jakarta Utara.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh ASN dan masyarakat sekitar dapat semakin memahami makna puasa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.