Jakarta (Humas MAN 20 Jakarta) -- Sejak Senin, MAN 20 Jakarta Timur telah melaksanakan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Berbasis Komputer. Kegiatan ini diikuti oleh 431 peserta didik, kelas X – XII prodi MIPA dan IPS yang diselenggarakan sejak tanggal 3 – 11 Desember 2018.
Adapun mata pelajaran yang diujiankan sebanyak 18 mata ujian, diantaranya adalah Bahasa Arab, Bahasa Arab Lintas Minat, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Akidah Ahlak, Sejarah Indonesia, Kimia, SKI, Matematika Wajib, Matematika Peminatan, Fisika, PKWU, Ekonomi, PPKn, Biologi, Al-Quran Hadis, Fikih, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah Peminatan.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Miftahul Jannah, M.Si mengatakan ini merupakan kali ketiga MAN 20 Jakarta mengadakan PAS Berbasis Komputer (CBT) selain pula berlaku pada Penilaian Harian (PH) dan seleksi tes masuk PPDB.
“Pelaksanaan PAS Berbasis Komputer (CBT) jauh lebih efektif dan hemat dibandingkan ujian berbasis kertas (PBT). Upaya ini merupakan langkah positif bagi MAN 20 Jakarta Timur, terhadap perkembangan teknologi informasi yang serba praktis dan efisien. Tidak hanya Ujian Nasional dan UAMBN Berbasis Komputer kami terapkan, tetapi juga pada Penilaian Harian (PH) , Try Out, USBN dan Test Seleksi PPDB “ ungkapnya bangga
Hal senada juga disampaikan tim Proktor, Rizal. Menurutnya salah satu kelebihan tes CBT para guru dapat dengan mudah mengakses nilai –nilai pada mata pelajaran yang selesai diujiankan. Setelah itu, guru dapat menginput nilai PAS pada akun Simakonline dan keperluan administrasi lainnya.
“Kendala awal yang ditemui saat PAS berlangsung yaitu sulitnya mendeteksi merek ponsel dan laptop siswa yang beragam hingga berpengaruh pada kecepatan koneksi. Namun, kendala tersebut bisa ditangani oleh tim proktor dan teknisi pada tiap ruang ujian ,” ungkapnya.
Rizal menambahkan langkah awal pengerjaan PAS CBT melalui beberapa prosedur yang ditempuh siswa. Pertama, siswa memasukan nomor IP (adress) untuk proses login (masuk ) ke server. Kemudian mereka menuliskan username dan password yang sudah ditentukan oleh panitia.
" Setelah itu, barulah mereka bisa mengerjakan soal-soal ujian," tandasnya.
Menurut Dede Ismoko (kelas XI IPS-1), Di hari pertama, ia merasa kurang nyaman mengerjakan soal-soal ujian karena jaringan WIFI yang tidak terkoneksi dengan baik. Baginya, mengerjakan soal PAS berbasis komputer membuat hasil penilaian ujian lebih objektif, karena dapat mengurangi potensi kecurangan siswa. Terlebih lagi tipe soal ujian berupa Pilihan Ganda yang dirancang secara acak.
“Saya tertantang mengerjakan soal ujian dengan waktu yang telah ditentukan dan bisa mengecek ulang jawaban soal secara mudah “ tuturnya. /Firmansyah.